Episode 3. Stuck

139 39 226
                                    

Pagi. Alarm berdering tepat pukul 5.45. Ryan segera mematikannya dengan tangan kiri. Karena tangan kanannya tengah memeluk seseorang. Ariana.

"Kau sudah bangun?" Ariana menggeliat.

"Sudah," jawab Ryan.

Gadis itu memeluknya erat. "Hari ini libur, kan?"

"Tidak," kata Ryan. "Masih ada banyak pekerjaan pasca gempa bumi."

Ariana mengangguk. Ia membuka mata. "Kapan kita ajak Gavin ke markas? Dia pasti akan sangat gembira."

"Nanti, setelah beres dengan pasca gempa," jawab Ryan, seraya mencium puncak kepala Ariana. "Ayo, kita siapkan dia ke sekolah dulu."

Ariana memberinya ciuman selamat pagi. "Ayo."

🚒🚒🚒🚒🚒🚒🚒

Seorang petugas keamanan sedang beristirahat dari tugas patrolinya mengawasi gedung yang ia jaga. Agar tidak mengantuk, ia mengisi TTS, di beranda terbuka gedung itu. Tiba-tiba ia mendengar suara sesuatu. Ia mengawasi ke sekeliling dan mendapati sonar cahaya dari lampu senter berkelip-kelip di atap gedung, bersamaan dengan beberapa orang berpakaian serba hitam.

"Brengsek!" umpat si petugas keamanan. Lalu ia menghubungi rekannya yang berpatroli di sisi lain gedung, menggunakan HT. "Dwayne. Ini George. Para seniman jalanan yang seperti ninja itu kembali."

"Baik, aku segera ke sana!" sahut rekannya itu.

Rupanya ini bukan kali pertama penyusup itu datang. George segera memburu mereka. Benar saja, para pemuda jalanan itu mencoret-coret dinding dengan cat dan pilox. Menggambar tikus yang sangat besar pada sisi tembok berwarna putih.

"Hei! Jangan bergerak!" George memergoki mereka. Tetapi ia berteriak dari jarak yang relatif jauh untuk menangkap seseorang. Sehingga para pemuda itu bisa dengan mudah melarikan diri. "Kubilang jangan bergerak! Jangan bergerak!" George segera mengejar mereka. Anak jalanan itu melompati pagar dan lolos masuk ke jendela gedung sebelah. Terpaksa, George juga melakukannya.

Namun... tubuh George itu gendut. Sehingga saat ikut melompat, dirinya tidak bisa selancar para anak jalanan yang bertubuh lebih ramping. George bergelantungan pada kisi-kisi jendela. Hingga tidak mampu lagi berpegangan. Ia jatuh di gang sempit gedung itu. Karena tubuhnya yang gendut, dia hanya terjepit di antara kedua gedung tersebut.

9️⃣1️⃣1️⃣

"9-1-1. Apa keadaan daruratmu?" Seorang operator pria menerima panggilan.

Penelepon itu seorang wanita bersuara imut. "Aku ada di pusat kota di dekat The Rosslyn," katanya mengawali laporan. "Kami sedang memarkir mobil dan mendengar erangan. Ada seorang pria..."

9️⃣1️⃣1️⃣

Segera, dikirimlah tim pemadam kebakaran 118 ke lokasi laporan. Sudah banyak orang berkerumun di sana. Bahkan seseorang di antaranya ada yang memotret dan menjadikannya status di media sosial.

"LAFD! Mundur!" perintah Nash.

Kemudian terdengar suara seorang pria berteriak. "Tolong, bantu aku!"

Mereka semua melihat apa yang terjadi. Petugas keamanan bernama George itu terhimpit dua gedung. Namun ia diselamatkan oleh perutnya yang gendut, sehingga tidak langsung jatuh ke bawah.

 Namun ia diselamatkan oleh perutnya yang gendut, sehingga tidak langsung jatuh ke bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
118: The Help Is ComingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang