Episode 14. Careful What You Wish For

3 0 0
                                    

"Demam Lotto secara resmi telah melanda Southland," terdengar seorang pembawa berita, membawakan kabar yang sedang viral belakangan ini. "Golden State Jackpot mencapai nilai tertinggi sepanjang masa. Membuat para Angelino berebut tiket lotre terakhir."

Lotto adalah sejenis lotre. Demam Lotto, ketika musim lotre meningkat dan kesempatan memenangkan hadiah yang besar sangat tinggi.

Tetapi ada juga yang tingkat keberuntungannya sangat rendah, berulang kali menghabiskan uang mereka hanya demi membeli lotre ini.

"Kali ini harus menang, Ray," ucap seorang wanita yang sudah berada di ambang putus asa, ketika lotrenya diundi.

"Aku punya firasat bagus," kata Ray. "Kurasa kita berdua akan menjadi pemenang hari ini.

Mereka berdua terlihat begitu antusias. Sampai-sampai, wanita itu--May, berkata pada orang-orang yang mengantre, "Kalian semua dengar? Kalian pasti akan bangkrut karena aku punya tiket kemenangan." Ia begitu percaya diri soal ini. Setelah itu, ia keluar dari toko tersebut, menuju mobilnya. "Kumohon, Tuhan, satu permintaan ini saja." Ia begitu berharap. "Sekali ini saja."

Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu. Seperti dihujani sesuatu, hujan kertas, oh, tidak... hujan uang!

May menjadi salah satu orang yang kegirangan menangkap lembar demi lembar uang yang menghujani jalanan itu. Bahkan ada yang memungut di jalanan. Sampai menimbulkan kemacetan. Orang bahkan berebut dengan orang lainnya hingga bertengkar.

May merasa, uang dalam genggamannya sudah cukup. Ia berniat mengamankannya di dalam mobil, ketika tiba-tiba seseorang terjun dan jatuh menimpa mobilnya. Ia terpekik. Semua orang terhenyak.

9️⃣1️⃣1️⃣

"911. Apa keadaan daruratmu?" tanya seorang operator wanita, Jenny.

May menangis saat melaporkan ini. "Seorang pria lompat dari gedung dan mendarat di mobilku."

"Di mana lokasimu, Bu?" tanya Jenny.

"Di sudut Fourth and Main..." Terdengar May terisak. "Tunggu sebentar." Lalu terpekik untuk yang kesekian kalinya hari ini. "Astaga! Dia masih hidup!"

9️⃣1️⃣1️⃣🚒🚓🚒🚓🚒🚓🚒9️⃣1️⃣1️⃣

Bantuan pun dikirim. Petugas pemadam kebakaran dan polisi. Athena sudah lebih dulu sampai di lokasi kejadian. Ia menghampiri para petugas damkar dari pos 118.

"Barry Johnson, 57 tahun." Athena menyebutkan nama orang yang melompat dari atap gedung itu. "Tampaknya mengalami krisis eksistensial setelah makan siang." Ia melihat Hen lebih dulu turun dan segera menyiapkan peralatan medisnya. "Melempar semua uangnya dari atap kemudian melompat setelahnya. Jatuh dari lantai 20 dan selamat."

Krisis eksistensial adalah suatu kondisi seseorang yang tidak merasa nyaman mengenai pilihan hidup, makna hidup, serta kebebasan yang ada dalam hidup.

"Lantai 20? Bagaimana mungkin?" Buck pun merasa heran.

Ngomong-ngomong, ini hari pertama mereka tanpa komando Nash yang sedang diskors. Tetapi Ariana tetap bisa ikut, karena sudah mengantongi izin tertulis untuk melakukan riset, resmi dari Chief Alonzo.

"Lalu ada beberapa saksi tamak dengan cedera ringan," tambah Athena, menyebut orang-orang yang berebut uang itu. "Aku tidak yakin bagaimana kau akan mengatasinya.

"Itu tergantung Kapten," sindir Ariana pada salah satu rekannya yang baru ditunjuk sebagai Kapten pengganti.

"Kapten interim," jelas Buck. "Hanya sementara sampai Peter kembali."

118: The Help Is ComingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang