五 Hoki

46 33 10
                                    

Happy reading ____________

"Konsentrasi dan ketelitian yang baik"

Itu adalah kata-kata yang aku terima saat mulai bekerja. Orang-orang memujiku atas semua keberhasilanku, dan menjatuhkanku atas semua kesalahanku.

Seberapa baik orang itu, akan terlihat buruk saat melakukan satu kesalahan.

"Kamu...."

Dengan tudingan yang mengarah padaku.

"Seberapa jauh percobaanmu"

Dengan suara pelanku, berkata

"Obatnya sudah selesai."

Dengan melepas sarung tanganku dan membuka maskerku. Aku memperlihatkan senyumku dengan mata yang sedikit sipit.

"Boleh kulihat?"

"Baik nyonya..."

Aku memberikan obatnya disebuah kertas, dan ia mulai menciumnya. Tanpa berfikir panjang orang itu langsung meletakkan obat itu ke tangannya. Rasa perih dan berdenyut mulai bergejolak dan terlihat dari wajahnya. Namun dia tetap menahannya.

"Berapa lama efek obatnya akan hilang?"

Dengan sekejap aku menjawabnya

"Setengah jam"

Aku mulai membantunya membalut alerginya dengan kain khusus yang memiliki jarum jarum kecil , supaya tidak ada udara yang masuk. Alergi yang ada pada tangannya adalah alergi karena terkena getah pohon. Alergi itu membuat kulitnya terbakar dan mencoklat hingga mengeluarkan nanah yang sangat kuning.

Setelah setengah jam berlalu nyonya itu tak merasakan sakit sama sekali. Dan mulai membuka kain itu. Jarum jarum kecil itu bekerja untuk mengangkat nanah yang ada didalamnya hingga habis. Kini yang tersisa hanyalah kulitnya yang masih kecoklatan. Ia terkejut dengan hasil obat yang ku buat dan bingung, bagaimana bisa perempuan yang berusia sangat muda membuat racikan obat hanya dalam setengah bulan, dan itu sangat berefek.

Tanpa basa basi lagi ia menyodorkan uang senilai 20 juta kearahku. Aku yang terkejut bingung ingin mengatakan apa.

"Ambillah, ini sebagai ucapan terimakasihku. Dan besok kau boleh bekerja di apotikku"

Katanya dengan tegas. Nyonya itu adalah pemilik sebuah apotik cina yang sangat besar dipusat kota. Dan hingga kini terus berkembang. Setiap bulannya aku digaji tinggi dan semua hal yang kuinginkan bisa kubeli.

■◇■

Hal yang pertama kubeli adalah rumah. Yah walau sederhana setidaknya aku bebas. Nyonya itu terus memantauku bekerja dengan baik dan mulai berfikir untuk menyekolahkanku di universitas. Aku berfikir bagaimana bisa aku bersekolah di universitas tanpa ada pendidikan awalku. Nyonya itu menggelengkan kepalanya dan berkata,

"Tenang saja, biarkan saya yang mengurus semuanya."Aku yang terlihat senang, dan percaya padanya mengangguk dan hanya bisa berterimakasih.

Setelah menunggu selama satu bulan, beliau membawakanku peralatan sekolah, seragam kuliah yang aku perlukan. Tak tau apa yang ia lakukan dan bagaimana ia mendapatkannya, Aku tak memperdulikannya. Aku masuk ke dunia perkuliahan jalur undangan dan beasiswa dan menjadi rumor bagi orang-orang disana.

Tak memiliki teman, adalah hal yang biasa bagiku. Tak memperdulikan mereka dan hanya fokus pada mata kuliah. Hingga satu setengah tahun berlalu.

■◇■

Aku mulai hidup dengan bahagia dengan nyonya itu yang kuanggap sebagai ibu. Nilai yang kuberikan kepadanya juga sangat baik dan tak pernah turun, hingga aku menjadi mahasiswa favorit dikuliah. Hingga suatu ketika nyonya itu membawa laki-laki muda yang pernah aku temui dulu.

Wajahnya yang terlihat keren dengan matanya yang tajam. Laki laki yang tak murah senyum. Namun siapa sangka dia juga mengenalku, Dia adalah bayu. Saat bertemu mata kami saling memandang dan ia terkejut melihatku.
Tak kusangka bahwa dia adalah cucu dari nyonya itu.

Yang kutahu tentangnya hanyalah orang tuanya yang bercerai dan ayahnya meninggal karena terlalu lelah bekerja. Ia tinggal dengan nyonya itu bertahun tahun dan merindukan sesosok orang tua. Aku yang tak pernah merasakan rindu terhadap orang tuaku hanya bisa terdiam.

Dia menunjuk dengan satu jarinya didepan wajahku dan berkata bahwa aku adalah mahasiswa yang terdengar banyak rumor baik disekelilingnya. Dan entah mengapa saat melihat matanya, wajahnya langsung memerah, Aku tak mengerti apa yang terjadi padanya. Dengan tubuh yang mendadak gemetar dan bicara yang gagap didepanku membuatku merasa aneh.

Hal yang baru kusadari adalah bahwa tempat kuliah yang selama ini buat untuk menuntut ilmu adalah milik keluarga bayu. Rasa penasaranku dulu kini terjawab,

"bagaimana bisa aku yang tak berpendidikan langsung menjadi mahasiswa"

"Seberapa kaya orang ini???"Aku yang terus memutar kata kata itu dikepalaku. Hingga tak sadar pertemuan kami malam ini selesai.

Keesokan harinya aku kembali pergi ke kampus seperti biasanya, dan aku bertemu dia dengan teman temannya. Aku hanya berjalan dan berpura pura tak mengenalnya hingga dia sadar dan memanggilku.

"Herin...namamu herin bukan?"

"Hem..." Aku yang menoleh kebelakang dan hanya mengatakan satu kata dan kembali berjalan kekelas. Semua orang memperhatikanku dan mulai berbisik.

"Ada apa dengan mereka"

Saat berada didalam kelas sekelompok mahasiswi kecil mulai mendatangiku dengan membanting tangannya dimeja.

..........♡..........

My Everything- jika kau tau itu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang