二十八 Perpisahan

30 24 0
                                    

Happy reading________

Ku yakin meski beberapa kali pun, yah meski beberapa tahun pun kita akan tetap berakhir dengan sebuah perpisahan. Ku yakin tak bisa diperbuat lagi.

Perjalanan baruku akan dimulai dari chapter ini.

■◇■

Pagi hari yang cerah aku dikejutkan kabar dari kampus, bahwa.

"Semua mahasiswa dan mahasiswi yang berada disemester akhir akan diluluskan tanpa sidang"

Aku berteriak didalam kamar dan melompat dikasur layaknya anak kecil yang mendapatkan sesuatu.

|KITA LULUS.....HIKS

Aku membaca pesan dari freya dan membuatku sangat senang akhirnya sekolahku selesai. Bu sisi yang mendengar teriakanku langsung menghampiriku kekamar.

"Buk saya lulussss"

"Oooo....hebat nona herinn. Selamat non"

"Makasih bu"

Saat melihat mila aku langsung teringat dengan ulang tahunnya.

"Mil...happy birthday" aku yang mengucapkannya dengan tersenyum

"Oh...iya kak terimakasih"

"Enggak usah formal formal kali"

Aku mulai mandi dan pergi sarapan. Aku mengeluarkan kue itu dari kulkas dan memperlihatkan padanya. Bernyanyi dan membuatnya tersenyum lebar. Mata yang berkaca kaca dengan pipi yanh memerah. Ulang tahun ke 17-nya.

"Terimakasih non, saya sendiri enggak sanggup buat beli kue tart untuk anak saya" bu sisi yang menunduk dengan mata yang berkaca kaca melihatku membawakan kue ulang tahun untuk anaknya.

"Sama sama bu, makasih juga udah ngerawat saya dengan tulus"

"Kak aku boleh potong kuenya?"

"Boleh dongg, ambil pisaunya. Sini aku fotoin" dengan menyalakan hp dan mengambil foto mereka berdua.

"Non, sini foto bareng" tangan bu sisi yang melambaikan kepadaku.

"E-enggak papa bu saya yang foto aja"

"Aduh non, non herin ini udah saya anggep seperti anak saya sendiri toh"

Aku mendengar kata kata itu dan tersenyum dengan tulus. Berfoto bersama layaknya keluarga kecil.

Setelah merayakan ulang tahun mila aku l, berpamitan untuk bertemu bayu dan eyang.

■◇■

Dalam perjalanan aku membeli bunga mawar dan meletakkannya pada kuburan eyang dan bayu. Kuburan yang mereka bersampingan memudahkanku untuk berkunjung.

"Eyang, bayu, aku dateng" Entah mengapa saat melihat nama mereka air mataku tak dapat kutahan dan keluar begitu saja.

"Maaf....aku terlalu cengeng" dengan mengusap air mataku dan menebar bunga dikuburan mereka membuatku merindukan senyum mereka. Orang orang baik yang selalu ada didekatku kini meninggalkanku sendiri.

My Everything- jika kau tau itu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang