二十三 Tanggung jawab

27 23 0
                                    

Happy reading________

Pundakku yang kecil dengan usiaku yang menua setiap tahunnya membuatku merasakan beban yang lebih besar. Tanggung jawab yang kuterima harus cepat kuselesaikan walau itu takkan bisa berjalan dengan mudah, Karena aku juga manusia.

■◇■

Malam itu aku pergi ke apotik yang terlihat sangat padat dan hampir tak bisa kulewati dengan tubuh kecilku. Salah satu pegawai apotik menarikku kedalam lab,

"Nona herin, tolong kami! Pelanggan sangat ramai, untuk memesan obat salep yang kau racik sendiri. Namun kami tak bisa membuat dengan tepat dan sebagai pegawai menjadi gatal gatal karena obat salep yang mereka coba buat dengan resep nona"

Aku yang melihat tangan mereka yang memerah langsung membuatkan penawar untuk menghilangkan rasa gatal terlebih dulu, namun pegawai mengatakan bahwa mereka masih bisa menahannya, dan menyarankan kepadaku untuk mengurus pelanggan terlebih dulu hingga semua pelanggan bisa keluar dari sini.

Dengan mengikat rambutku yang sedikit panjang, memakai masker, dan sarung tangan mulai meracik dengan cepat dan tepat semua pesanan. Aku terus berkonsentrasi tanpa mengenal waktu lagi. Satu persatu pelanggan akhirnya bisa pulang, dan menutup apotik saat tengah malam. Namun pekerjaanku belum selesai sampai disitu. Aku masih harus membuat penawar untuk para pegawai agar mereka kembali seperti semula.

Dengan membersihkan daerah yang gatal dan mulai mengoleskan satu persatu salep pada mereka. Dan membalutnya menggunakan perban. Semua pegawai kelelahan dan pulang untuk kembali lagi besok. Tubuhku juga yang sudah kelelahan langsung pulang kerumah. Tak memikirkan hal apapun lagi, aku langsung tertidur.

Keesokan harinya aku terbangun karena alarm, melihat notifikasi dari bayu yang terus menelfonku saat aku masih berada diapotik. Karena terlalu fokus meracik obat hingga aku tak bisa mendengarkan suara telfon darinya. Aku mulai bersiap siap pergi kekampus. Hingga jam kampus telah usai, bayu langsung menelfonku lagi saat berada di mobil untuk perjalanan ke apotik.

"Hallo" dengan suaraku yang mengecil.

"KENAPA KAU TAK MENGANGKAT TELFONKU KEMARIN, APA TERJADI SESUATU PADAMU? KATAKAN PADAKU..."

"ahahah...kau berlebihan. Aku ini perempuan kuat tak mungkin ada orang yang bisa menyakitiku"

"Lalu?? Kenapa kau tak mengangkat telfonku?"

"Kemarin aku ke apotik, lalu melihat banyak sekali pelanggan, dan pegawai yang kehabisan stok obat racikanku. Jadi aku langsung datang ke lab dan menyiapkannya. Hpku yang berada dalam tas tak bisa kudengar suaranya"

"Oh...kau membuatku khawatir"

"Seharusnya aku yang mengatakan itu"

"Hm..."

"Bagaimana kabarmu?"

"Yah....tetap sama seperti biasanya, kata dokter aku akan operasi pada bulan desember tanggal 20"

"Oh...lumayan lama juga"

"Hm...jika aku sembuh kemungkinan aku akan pulang tanggal 30"

"Ya...aku akan menunggumu. Akan kututup dulu telfonnya, aku lagi membeli bahan makanan"

"Oke...bye. nanti akan kutelfon lagi"

My Everything- jika kau tau itu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang