二十六 Terbakar

28 24 0
                                    

Happy reading________

"Semua makhluk hidup akan kembali ketanah pada saat mereka mati. Dengan menagis dan merengek tidak akan membuat mereka kembali. Jangan pernah menangis meski kau menyesalinya"

Kalimat yang diucapkan bu sisi padaku membuatku bisa merelakan bayu dengan perlahan. Ini akan jadi awal yang sulit untukku mulai.

■◇■

Alisia pulang ke Indonesia dengan membawa mayat bayu. Wajahnya yang pucat dan dingin membuatku tak bisa mengucapkan apapun. Kami menguburkannya dan pulang ke rumah masing-masing. Bu sisi merawatku untuk sementara waktu dirumahku. Dengan ketulusannya, aku bisa sembuh dan kembali sehat.

Tiga hari berlalu, aku mulai beranjak dari tempat tidurku dan pergi kekampus. Freya dan Via yang sudah menungguku disana, melihatku dengan tersenyum.

"HERIN!" Teriak Freya dikelas memanggilku. Semua orang melihatku dan menyemangatiku. Mereka semua tau kabar tentang meninggalnya bayu, dan mereka juga tau bahwa aku adalah kekasihnya.

"Ada apa ini?" Tanyaku dengan terkejut.

"SEMANGAT HERIN CANTIK" Semua orang dikelas mengatakan itu padaku, Membuatku merasa terharu.

"Makasi" dengan senyum yang selalu kuperlihatkan pada bayu.

"WHOOAA!"

"Ternyata kau bisa tersenyum semanis itu" salah satu mahasiswa yang mulai menggodaku.

Semua orang tertawa, hingga dosenpun datang.

"Maaf anak anak , saya masuk terlambat. Karena ada berita duka tentang penerus kampus ini meninggal dunia"

"Iya pak"

Pelajaran dimulai. Semua anak fokus pada LCD yang ditampilkan dosen. Mencatat dan bertanya. Selama berminggu minggu melalui pelajaran, kami mulai sibuk dengan urusan skripsi.

/duar...

Suara letupan yang sangat besar membuat kami terkejut. Semua mahasiswa yang sedang asik mengerjakan skirpsi di taman menjadi terkejut mendengar suara itu.

"Siapa apa itu?" Teriak seseorang yang mulai berdiri.

Teriakan orang-orang yang berlari ke luar kampus membuat kami ikut panik.

"Kebakaran!" Teriak seorang dosen yang sudah keluar dari kampus.

Aku melihat kebakaran itu dari ruang guru. Api yang mulai membesar karena terkena angin membuat semua orang terkejut. Aku melihat seorang dosen yang masih terperangkap didalam ruangan. Entah mengapa tubuhku yang mulai bergerak sendiri dan langsung berlari masuk kedalam kampus.

"HERIN! JANGAN" Freya berteriak untuk menghentikanku. Dan seorang laki-laki menggunakan jaket hitam dan berkacamata mulai berlari mengikutiku.

"Woy, apa kau ingin mati?!" Teriak orang itu yang sambil berlari kearahku. Namun tak kudengarkan.

Aku terus naik ketangga dengan cepat untuk kelantai atas. Melihat dosen itu yang ketakutan akan api mengingatkanku pada siren dan ibu panti.

"Bukankah itu menyakitkan?"

/duarr...

Api yang mulai keluar dari ruangan itu. Mataku mulai panas saat aku akan memasuki ruangan itu.

My Everything- jika kau tau itu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang