Happy reading________
Keluar dari ruangan untuk menenangkan pikiranku. Berteduh didekat pohon bringin yang ada ditaman. Pohon yang rindang dengan udara yang segar.
"Ada apa denganku?"
Aku menangis dengan menahan suaraku. Hingga seorang laki-laki menggunakan jaket hitam dan topi duduk disebalahku. Mengulurkan tangan dan memberikan sapu tangannya.
"Perempuan yang kuat tak harus menyembunyikan air matanya, dan berfikir bahwa dia seorang yang lemah"
Aku tak mengenalnya, namun sepertinya dia adalah orang baik. Entah mengapa didepannya aku tak berani menegakkan kepalaku dan melihatnya. Setelah laki-laki itu memberikan sapu tangannya, ia langsung pergi. Punggung yang tegak kulihat dari belakang.
"Siapa dia?"
Aku mulai menenangkan diriku dengan menarik nafas yang panjang. Udara sejuk mulai mengelilingiku dan memberiku sedikit semangat untuk berdiri kembali.
■◇■
Aku kembali kekamarnya dan melihat bayu yang telah membersihkan tubuhnya. Aku duduk dikursi yang ada didekatnya, menunduk, dan mengunci mulut. Bayu mulai menggosok kepalaku dengan lembut dan bersuara kecil.
"Kau sudah bertemu dengannya"
Aku tak mengerti apa yang dikatakan bayu. Namun saat dia menyentuh kepalaku, membuat perasaanku membaik dan tenang. Bayu melepas tangannya dan suster kembali dengan membawa sarapan. Aku memotong apel yang ada dimeja sebagai penutup untuknya.
"Kau tidak makan?"
"Kau duluan saja"
Suasana menjadi hening, suara piring dan sendok yang saling bersentuhan membuat gema diruangan ini.
"Kau yakin?" Kataku, sambil mengupas kulit apel.
"Em...aku tak ingin penyakit ini terus mengambil alih tubuhku"
"Oke...aku akan ikut denganmu"
"Jangan..."
"Apa maksudmu jangan?"
"Kau tak bisa ikut denganku"
"Kenapa?"
"Kau harus lulus kuliah terlebih dulu. Penyakit ini adalah urusanku bukan urusanmu"
"Tapi eyang menitipkanmu kepadaku"
"Masih ada ibu tiriku dan alisia yang menjagaku. Kau tak perlu khawatir"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything- jika kau tau itu [END]
Romance"Apa yang membuat dia bisa jatuh cinta padaku?" Anak yang terlahir dari sebuah desa yang tidak dikenal. Dibesarkan dengan kekerasan oleh ayahnya dan memutuskan untuk meninggalkan rumah di umurnya ke-13 tahun. Berkelana ke kota tanpa mengetahui tujua...