二十 Herin

29 24 0
                                    

Happy reading________

Bayu yang terjatuh begitu saja dan pingsan, dan tak kusadari preman yang kutendang tadi juga ikut memukulku dari belakang.

/tak

Suara kayu yang terbelah dua saat dia memukulkan itu padaku.

"Ah....kau tau ini menyakitkan" Dengan suara yang berat, dan mata yang berubah warna menjadi merah.

"D-dia bukan manusia"

Salah satu preman menunjukku dengan tatapan ketakutan. Dan tanpa sadar jari telunjuknya yang menunjukku terputus oleh angin.

"AAAGHHH....JARIKU...."

Semua preman ketakutan dan mencoba untuk melarikan diri tanpa mementingkan temannya. Preman dengan jarinya yang sudah terputus, terlempar begitu saja kearah depan membuat lehernya terputus, hingga tak bisa bernafas. Tubuhnya yang sekarat dan mati dengan hitungan detik.

"Apa yang kalian lakukan pada kekasihku?"

Semua preman langsung berlari dengan meninggalkan senjatanya.

"Kemana kalian akan pergi?"

Tubuh mereka yang kaku dengan terpaksa dan perasaan takut akan kematian menghampiri mereka.

/krak

Suara salah satu tulang leher temannya yang mulai memutar dengan cepat. Mengeluarkan darah dan ludah yang sudah menjadi satu.

"Siapa selanjutnya?"

"AAAGHHH....BIARKAN AKU PERGI, KAU BISA MENGAMBIL TEMANKU." Suara penghianatan keluar dari salah satu mulut dan mereka semua mendengarnya.

"BAJINGAN KAU INGIN MENGORBANKAN KAMI"

"ITU LEBIH BAIK DARI PADA HARUS MENGORBANKAN DIRI DEMI KALIAN!"

"Bisakah kalian berhenti berbicara? Bau penghianatan ini sangat membuatku muak. Kalian bisa pergi bersama sama"

/krak...

"AAGHHH....TOLONG AKU" kematian mereka yang tidak wajar dengan tubuh yang terpelintir kesegala arah. Melihat tubuh mereka yang kaku, dengan kulit mereka yang pucat dan dingin, membuatku merasa hidup kembali. Fajar datang dari ujung hutan. Aku mendengar suara ketakutan dibelakangku. Sopir yang melihat dengan matanya yang terbuka melihatku melakukan hal kejam itu pada preman tersebut. Aku membalik tubuh dan berjalan kearahnya.

"Ah ah....ampuni aku....aku tak melihatnya...aku akan merahasiakannya..."

Aku yang menundukkan tubuhku masuk kedalam mobil. Memegang dahinya dengan satu jari yang tiba-tiba memunculkan kuku yang sangat panjang dan tajam, masuk kedalam kulitnya menembus tulang kepalanya, mengeluarkan ingatan yang ada didalamnya untuk menghapus ingatan tentangku yang tadi.

"Tidak boleh ada saksi mata!"

■◇■

Sopir itu pingsan dengan air matanya yang mengalir. Aku keluar dan berjalan, namun entah mengapa aku menjadi mual dan mengeluarkan isi perutku. Mataku yang kembali berwarna coklat dan lupa tentang apa yang terjadi setelah preman itu memukulku.

Aku melihat kearah matahari dan melihat mayat mayat preman itu dengan tubuh mereka yang tiba tiba menjadi abu dalam hitungan menit. Aku terkejut dan langsung mencari bayu. Tangan didekat depan mobil yang terlihat lemah.

"BAYU!"

"Bangunnn, bayu...."

Bayu terbangun dengan terkejut saat melihatku.

"Herin! Kau baik baik saja?"

"Hem..."

"Maaf, aku tak seharusnya pingsan" Bayu yang memelukku, merasa khawatir padaku.

My Everything- jika kau tau itu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang