arash buana - if you could see me cryi'n in my room
asahi berjalan menuju ruang kerja jaehyuk di rumah besarnya.
setelah di titipkan benda seukuran lima sentimeter itu sore kemarin, asahi sempat memikirkan beberapa hal mengenai sebuah flashdisk berisikan pernyataan cinta seseorang, yang ditujukan untuk pasien terbaik dokter yoon ini.
dalam hal ini dimaksudkan, -sosok yang singkatnya menjadi berarti bagi jaehyuk dalam waktu singkat. bermula, dari rupa pahatan wajahnya yang asahi tidak bisa mengerti, bisa sama persis dengan seseorang dimasalalu jaehyuk.
--walaupun kalau boleh jujur. dia jadi sangsi dengan eksistensinya sendiri. kenapa juga ia jadi malah mengaku sebagai asisten rumah tangganya, setelah insiden kecelakaan mereka terjadi waktu itu?
tapi jaehyuk juga memang kesulitan kalau mau dipaksa mengingat. jadi, asahi juga tidak bisa apa apa. dia sekedar diam mendampingi setiap hari jaehyuk. menghabiskan waktu satu hari dibawah atap yang sama, tapi..sosok berarti di depannya justru dipandang dengan cara yang biasa.
bukan lagi dengan sengenap perasaan, yang bisa buktikan kalau eksistensi asahi dirumahnya ini bukan hanya sekedar teman serumah. dirinya ada di sisi jaehyuk sebagai teman hidup yang pernah diberikan ikrar sebuah janji yang suci.
dan tugas asahi sekarang hanya bisa menunggu sebuah keajaiban datang di sisi mereka berdua..dan selama menunggu semua itu, dirinya harus mampu berlapang dada jika ingatan yang ada pada jaehyuk sekarang masih terpaku pada enam tahun lalu.
tepat di fase ketika jaehyuk kehilangan seseorang yang berarti baginya. -seseorang dengan pahatan wajah se apik milik haruto.
memang, dua orang itu terlihat berbeda dimata jaehyuk. tapi rasa rindunya tercetak jelas di mata, ketika asahi sedang memperhatikan sendiri bagaimana cara suaminya ketika ia menatap haruto dengan segenap perasaan yang utuh --memandang seseorang dengan wajah sama persis seperti mantan kekasihnya itu penuh cinta.
"jaehyuk,"
"hm? kenapa sa?"
asahi tersenyum simpul seraya ia meletakan perlahan sebuah flashdisk kecil diatas meja kerja jaehyuk.
nafasnya di hela perlahan.
tatap pandangnya sekarang terpaku pada mata jaehyuk, sampai keduanya tanpa sadar saling bertukar senyum tipis satu sama lain.jaehyuk yang tersadar mengakhirinya dengan tawa pelan lebih dulu.
"matamu bagus sa.. jangan segitunya kalau lagi natap mataku,"
"-takut salting,"
keduanya tertawa. asahi bisa merasakan semu hangat di pipi, yang disertai desir halus di dadanya.
sudah lama sekali, ya?
belum pernah mereka bisa saling merasa se berdesir ini lagi, setelah jaehyuk di diagnosa amnesia ringan setelah liburan mereka waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii.] sorai ; jeongharu ✓
Fanfiction:: sequel arunika ❝biar aku yang mengemban cinta. [ bxb! ; mpreg! ; some mature chap! ; semi-baku-non ; missgendering! ; angst ] + ©wootanabaes, xi