° abdi jiwa

490 44 14
                                    

beberapa hari sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

beberapa hari sebelumnya...

masih ingat dengan kesepakatan jeongwoo dan jaehyuk untuk bersaing? iya, yang tentang siapa yang pantas bersanding dengan haruto.

dan untuk melangsungkan niatnya, jeongwoo diam-diam sudah mempersiapkan apa-apa saja yang seharusnya dia persiapkan —termasuk rahasia tentang keluarga mereka yang sebenarnya ikut pergi ke jogja juga, mereka yang akan hadir dalam prosesi lamaran yang akan jeongwoo langsungkan malamnya.

kalau mau ditanya soal jaehyuk yang katanya juga sedang bersaing dengan jeongwoo, jadi apa yang akan dia lakukan untuk menyatakan cintanya pada haruto?

jadi begini ceritanya, beberapa hari sebelum keberangkatan jeongwoo, haruto, dan eunseo ke jogja, jaehyuk diberi kesempatan untuk melangsungkan makan malam romantis, yang—boleh dibilang, haruto akui laki-laki ini pandai merancang suasana. jaehyuk pandau menciptakan atmosfer hangat yang begitu syahdu, ketika ia menghabiskan waktunya bersama seseorang yang ia kasihi.

haruto akui, mungkin kalau hal seperti ini dilangsungkan sepasang muda-mudi yang tengah dimabuk cinta, bisa-bisa mungkin perempuannya mau-mau aja kalau diajak nikah saat itu juga.

ya, karena terbawa suasananya yang siapapun ga akan bisa ngelak, kalau makan malam itu memang sangat-sangat menyentuh hatinya untuk terkesan. ya, haruto terenyuh dan terkesan dengan segala 'persembahan' yang laki-laki itu berikan untuk menunjukkan cintanya.

"kamu malam ini, cantik sekali, haruto..." katanya, ia samar-samar tersipu, mata haruto menatap terkesan jaehyuk yang didandani dengan begitu apik malam ini, laki-laki di depannya ini bak disulap menjadi dewa-dewa berwajah tampan, dan dia tidak akan menyangkal kalau kalimat nya itu berlebihan, nyatanya jaehyuk memanglah si pria tampan dengan sejuta pesona memabukan yang mampu membuat siapapun dihadapannya terpana seketika.

tetapi haruto tidak nyaman berada didalam tatap pandang puja laki-laki didepannya ini. haruto tidak begitu suka cinta menggebu-gebu yang kebanyakan condong kearah posesif-obsesif, dia tidak suka cinta yang terlalu tanpa syarat, khawatir hubungan mereka bisa tidak maju-maju nantinya.

alhasil, hal yang haruto lakukan sepanjang menit demi menit mereka berbincang kecil, berlama-lama menjaga image nya karena sedang duduk didalam restoran mewah paling terkenal di jakarta, haruto hanya bisa sesekali tersenyum dan tertawa samar-samar menanggapi kalimat puja yang tersirat didalam kata-kata yang keluar dari bibir jaehyuk.

"aku...ah, maaf. sebelumnya, boleh ikut aku sebentar?,"

jeongwoo mengangguk samar dengan gestur tangan menutup mulutnya yang masih sedikit sibuk menelan suapan terakhirnya. begitu selesai, ia beranjak dari kursi berat yang tidak mungkin ia bunyikan sedikitpun —atau bisa-bisa mata penjaga yang mengantuk itu meliatnya bak rakyat jelata yang didandani dan diajak makan malam di istana.

"ya?,"

"ikut aku,"

haruto mengambil uluran tangan jaehyuk, sebelum kemudian melingkarkan tangannya di lengan laki-laki itu.

[ii.] sorai ; jeongharu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang