° meramu rasa yang lama

1.7K 200 41
                                    

♪ "semua tentang kepelikan. terlukis, tertulis, tergaris di wajah. "

"keputusan yang tak terputuskan. ketika engkau telah tunjukan. semua tentang kepelikan. --kepelikan, diantara kita."

dulu, semasa masa haruto dan jeongwoo masih menginjak bangku menengah pertama itu jadi saat saat yang paling berkesan buat masing-masing dari mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


dulu, semasa masa haruto dan jeongwoo masih menginjak bangku menengah pertama itu jadi saat saat yang paling berkesan buat masing-masing dari mereka.

dari pertemuan klise di dpr--dibawah pohon rindang--sekolah yang dimulai dengan jeongwoo iseng iseng pinjemin bukunya yang penuh sama tanda tangan anak osis, terus berujung minta haruto buat balikin ke kelas setelah dia di konfirmasi sudah selesaikan tugas mpls-nya, yang jadi permulaan mereka bisa punya label sahabat tapi mesra dari banyak orang.

kalau mau jeongwoo akui sih, haruto itu sudah sejak awal jadi titik pusat dunia-nya.

semuanya benar benar se-sederhana bermula di sebuah pertemuan biasa, yang berujung jadikan keduanya sama sama punya rasa.

haruto yang jatuh cinta, park jeongwoo juga yang sudah kepalang tenggelam dengan sejuta pesona memabukan haruto --sekalipun sosok manis ini hanya tersenyum simpul didepannya.

"haruto, sini!,"

"ha? apasih woo?! kamutuh ngapain ke sini.."

jeongwoo yang waktu itu tiba tiba muncul dibalik jendela kelas yang ada persis di samping haruto cuma cengar cengir ditanya begitu, katanya haruto harus izin ke toilet sekarang. mereka harus keluar kelas, ada kejadian genting katanya.

"Ish! kamu ga liat pak suho masih didepan?! aku mau belajar woo..sana sana, jangan gangguu!,"

tapi karena kebetulan haruto duduk didekat jendela, jadi jeongwoo gak perlu susah susah buat teriak sambil bisik bisik buat manggil.

tangannya jeongwoo akhirnya ikut masuk ke jendela buat narik tangannya haruto, yang dibalas pake plototan lebar sama yang punya.

"mau ngapain sih woo?!,"

"--pokonya aku gamau keluar ya kalau tujuannya gajelas, udah sana!,"

"heh, serius deh ru. ini tuh genting banget, gawat darurat pokonya!"

"gawat gawat, gawat kenapasih?! emangnya kamu mau ajak aku kemana coba? palingan juga cuma ke rooftop lagi, rooftop lagi"

jeongwoo yang dengar langsung berdecak malas. haruto ini anaknya emang agak bebal, makanya rada susah dikasih tau. keras kepala anaknya.

ya, masalahnya jeongwoo ngajak keluarnya pas jam pelajaran. kan haruto jadi mikir kalau dia ini mau diajak nge-bolos ke rooftop sama dia.

"ck! gue mo oprasi, lo gamau temenin yaudah gapapa. nanti kalau gue mati, lo orang pertama yang gue gentayangin tiap malem"

haruto yang tadinya fokus dengerin penjelasan itu alhasil langsung kaget, dan nolehin kepalanya ke samping buat tahan tangannya jeongwoo yang udah mau si empunya tarik dari jendela.

[ii.] sorai ; jeongharu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang