jeongwoo sudah sampai dirumah lebih cepat, setelah dia benar benar menghabiskan minumannya.
tapi sang mama boleh jadi berfikir seperti memintanya pulang lebih cepat, bahkan sampai menitipkan suatu barang yang cukup tidak familiar berarti memang akan ada apa-apa yang terjadi.
dan kenyataan yang jeongwoo dapati begitu ia tiba, kemudian membuka pintu dan menyadari eksistensi sang mama dihadapan adalah pernyataan yang bilang kalau mereka perlu keberadaan haruto, untuk membuktikan sesuatu.
jadi jeongwoo harus kembali memutar badan, melangkah maju memasuki kendaraan roda empat yang akan membawanya pergi menjemput--mantan--menantu mamanya di suatu tempat. yang kalau jeongwoo boleh bilang, sedang apa haruto di tempat dengan jarak yang cukup jauh dari rumahnya sendiri sekarang?
dan apa yang ia lihat, cukup untuk memberi taunya sampai faham.
"haruto..?,"
jeongwoo sudah turun dari mobilnya beberapa saat yang lalu untuk mengetuk pintu sebuah rumah yang cukup besar, sebelum seseorang yang berpakaian cukup santai membuka pintu rumah itu dengan senyuman. memintanya masuk, dan tanpa sadar turut serta mempertontonkan padanya sebuah adegan dari serial drama yang terjadi secara nyata.
walaupun kenyataan yang jeongwoo lihat sekarang, hanya ada haruto yang duduk ditemani seseorang yang terlihat seperti isntruktur yoga.
"--bisa kita pulang sekarang..?,"
entah mau dibilang seperti apa rasanya saat melihat semua hal ini. tapi perasaann park jeongwoo jelas tidak baik baik saja. mood nya berubah rusak. dan haruto boleh jadi tidak menyadarinya.
'tak'
jeongwoo meletakan sebuah benda kecil panjang yang diminta sang mama diatas meja makan. mendorongnya kedepan dengan satu tangan, membiarkan benda itu tergeletak tepat dihadapan haruto yang terdiam tanpa bicara sambil menatapnya.
"dari mama,"
diteguknya segelas air putih di tangan kanan dengan sedikit terburu-buru, sementara haruto yang menerimanya seolah hanya ingin mengikuti alur yang jeongwoo berikan. dengan senang hati, dan tanpa disertai adanya paksaan sedikitpun. lima menit setelahnya jeongwoo sudah dibuat terdiam mematung, dengan sebuah tespack bergaris dua didepan matanya.
bersama haruto yang juga tidak memasang ekspresi apa apa. dia hanya mengikuti sebagaimana harusnya prosedur penggunaan alat tes yang jeongwoo beri. setelahnya hanya langsung menyerahkan benda itu, tidak peduli dengan bagaimana hasilnya nanti. haruto juga sudah lebih dulu tau.
"sudah? berarti aku bisa langsung pulang sekarang."
jeongwoo tidak bicara apapun selain hanya terdiam dan tenggelam dengan pemikiran sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ii.] sorai ; jeongharu ✓
Fanfiction:: sequel arunika ❝biar aku yang mengemban cinta. [ bxb! ; mpreg! ; some mature chap! ; semi-baku-non ; missgendering! ; angst ] + ©wootanabaes, xi