° titik jeda

1.2K 199 55
                                    

"jeongwoo?," ini suara haruto dari balik pintu rumah jeongwoo yang bel-nya sudah ditekan berkali-kali, tapi pemilik rumahnya sama sekali tidak memberikan jawaban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jeongwoo?," ini suara haruto dari balik pintu rumah jeongwoo yang bel-nya sudah ditekan berkali-kali, tapi pemilik rumahnya sama sekali tidak memberikan jawaban.

beberapa detik setelah berpikir, haruto sudah angkat kaki menuruni tangga pendek untuk pergi dari hadapan pintu, dan berniat kembali kerumah karena berpikir kalau jeongwoo sedang tidak dirumah.

raut wajah haruto tiba tiba jadi masam, mood nya langsung hampir turun. tapi, sebelum itu terjadi. suara pintu yang dibuka jeongwoo lebih dulu menginterupsinya untuk refleks menoleh.

clek.

"h-hai?"

haruto meneguk salivanya berat. dia serius soal perasaan rindu-nya yang memang sudah terlalu menggebu untuk park jeongwoo.

matanya berembun tanpa diminta. sedikit demi sedikit, haruto mendekatkan dirinya dihadapan jeongwoo. mengulas senyum tipis dari bibirnya yang ia kulum dalam dalam -menahan perasaan antara rasa rindu juga keinginan kuatnya untuk bisa memeluk jeongwoo sekarang. haruto mencoba sebisa mungkin untuk menahan semuanya.

"jeongwoo.." mata keduanya sontak bertemu, dan haruto didepan jeongwoo bisa melihat sendiri bagaimana lembutnya senyum yang disuguhkan pada dirinya sekarang.

"hai.." jeongwoo menunduk sekilas untuk menetralkan rasa gugup beserta degup jantung yang tiba tiba terpacu. ia mengulas senyum sekali lagi, tapi tiba tiba satu untaian kalimat yang ia batinkan terucap dari bibirnya.

"mau, peluk?" jeongwoo langsung menepuk bibirnya sendiri.

haruto tertegun sebentar. "h-hah..?"

jeongwoo meringis, ia menggaruk sedikit tengkuknya yang tiba tiba jadi berasa nggak nyaman.

"tadi pagi paketnya sampe, gue udah buatin ramen-nya.."

"o-oh.."

"tapi.."

haruto mendongak menatap mata jeongwoo didepannya.

sontak, jeongwoo langsung mengulas senyum seraya ia menuturkan kata yang sempat haruto titip untuk disampaikan lewat pak kurir tadi, plus..dia sengaja ngomongnya pake nada yang direndah-rendahin.

"emang..."

"-lo gak kangen?,"























































.

"mau peluk..?"

"-um..tapi ya, kalau lo gamau gapapa. gue nggak-"

grep.

"-maksa.."












































[ii.] sorai ; jeongharu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang