"Halo halo tes satu dua."
"Banyak bunga di tam.. krek krek mungkin hari ini, hari esok atau nanti..."
Pagi ini suara kampus sangat hingar bingar, banyak orang membawa alat berat seperti sound system, tiang penyangga tenda dan masih banyak lagi. Inilah kegiatan yang paling ditunggu-tunggu para mahasiswa di awal tahun yaitu Expo Ormawa. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para mahasiswa baru untuk mengikuti organisasi mana saja yang akan diikuti selama masa perkuliahan sebagai bentuk pengembangan diri. Tidak hanya terbuka untuk mahasiswa baru, kating juga bisa mengikuti agenda ini bagi yang berniat untuk menambah list organisasi yang diikuti.
Tidak hanya itu saja, di Expo Ormawa ini banyak diselenggarakan perlombaan mulai dari akustik, tarian adat, nyanyi solo dan masih banyak lagi. Tidak lengkap jika tidak ada yang jualan bukan. Nah disetiap stan organisasi akan menyediakan jajan ringan mulai dari es yang beraneka ragam hingga makanan yang bisa dinikmati sambil semisal sosis bakar. Mereka akan bersaing rebutan hati para pembeli agar bisa singgah ke stan mereka.
Biasanya yang jaga stan jualan mayoritas cowok, paling yang cewek hanya satu atau dua orang. karena apa? Yang jajan mayoritas cewek bukan cowok. Buat jaga stan modal ganteng, putih sama ramah aja sudah bisa menarik lebih dari sepuluh cewek dalam sekali bicara. Apalagi di beri harapan nomor Whatsapp cewek mana yang menolak.
Suara yang bergema di kampus bisa sampai ke rusunawa, semua mahasiswa mulai bersiap-siap untuk meramaikan acara. Hari ini semua mahasiswa bebas mengenakan kostum sesuai dengan organisasi yang diikuti. Semisal Japanese Club, organisasi ini bertujuan untuk mempelajari bahasa maupun kebudayaan orang Jepang. Jadi, anggota organisasi ini bisa memakai cosplay yang identik dengan kebudayaan Jepang itu sendiri.
Lain hal nya dengan Qyara dan Sriayu, mereka masih mengantre mandi. Padahal acaranya sebentar lagi akan berlangsung. Maklum saja kamar mandi hanya ada 4 itupun tidak semua kamar mandi bisa digunakan. Lima menit yang lalu Farasha menelepon menanyakan mereka sudah bersiap atau belum. Mendapati jawaban temannya bahwa mereka belum mandi, Farasha meledek temannya.
"Uuu belum mandi. Saingan sama kambing nih, ye."
"Biarin aja. Kambing aja nggak mandi masih laku, lah kamu Sya sudah mandi aja belum tentu laku wkwkwk kasian kalah sama kambing." Qyara tak mau kalah.
"Ih Qyara mah soal ngebuli nggak ada saingannya."
Qyara hanya tertawa. Selesai menelepon mereka langsung pergi ke kamar mandi dan mereka masih harus menunggu antrean mandi. Sriayu yang merasa lelah menunggu di kamar hingga ke kamar mandi memutuskan untuk jongkok.
"Ngapain bunda? Nungguin sembako?"Qyara mulai menggoda Sriayu
"Ngagk. Lagi nunggu pembagian BLT."
"Lama ya." Qyara ikut jongkok
"Banget."
"Mohon bersabar ini ujian." Dengan nada bijak khas Qyara
Mereka menunggu sambil mendengarkan bunyi air yang mengguyur untuk mandi. Dan menerka kapan dan dari kamar mandi yang mana yang akan duluan keluar penghuninya. Bukan hanya bunyi air yang didengar mereka kadang konser dadakan juga ada dengan lagu kesukaan orang yang mandi tentunya. Tak lama kemudian dua orang sekaligus keluar dari kamar mandi. Qyara yang kaget langsung saja berdiri dan ingin menyerobot kamar mandi yang kosong Sriayu santai menanggapi fenomena ini, ia bangkit dengan lunglai sedangkan Qyara sudah masuk ke dalam kamar mandi. Akhirnya, penantian mereka kunjung datang
Akhirnya trio ikan piranha (Qyara, Farasha, Sriayu) sampai di lapangan kampus tempat diadakannya kegiatan Expo Ormawa. Dengan waktu mandi yang singkat dan jarak menuju kampus setidaknya bisa mengejar waktu pembukaan. Mereka memilih tempat duduk di depan pentas di barisan kedua samping stan HMJ. Cukup strategis untuk terhalang dari sinar ultra violet dan menyelamatkan warna kulit yang menolak untuk belang. Dan baru saja mereka duduk, acara pembukaan langsung dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Archery Leader [[ TAMAT✓ ]]
RomanceSaat latihan simulasi perang Farasha berniat ingin menembak Qyara dengan anak panah yang tidak diberi pelindung. Di saat yang sudah diperhitungkan Farasha dengan tepat, ia mulai membidik Qyara yang membelakanginya dari balik pohon cemara. Ia ingin m...