🔥Mulai Menjauh💔

52 11 9
                                    



🥰🥰🥰

"Jangan lupa vote dan coment yah, jika ada typo atau pun penggunaan  kata yang tidak sesuai menurut kalian jangan malu jangan sungkan tegur saja. Kerena kalian para pembaca lah yang dan menilai"
🥰🥰🥰

Happy reading
.
.
.


Dengan langkah lunglai Qyara keluar dari kamar. Hari ini Qyara harus masuk kuliah, ada dosen tertentu yang minta jam kuliahnya dimajukan. Sebelum ke kampus ia menyempatkan diri untuk pergi ke kantin, ia harus izin terlebih dahulu kepada Azzam.

"Cak, Cak Azzam, Cak Azzam dimana?" masuk ruangan dapur.

"Di wc, Qya. Lagi setor ampas sekresi."

"Cak Azzam jorok, ih."

            Qyara mengambil beberapa gorengan  meletakkannya ke dalam piring lalu memberinya saus sambal. Sambil menunggu Azzam, Qyara memakan gorengan dengan perlahan tak lupa ia memainkan ponsel hanya sekedar untuk melihat berita atau chat di WhatsApp.

            Matanya fokus kepada pesan dari Azka. Qyara lupa untuk memberi nama kontaknya. Jari Qyara mulai mengetik beberapa huruf, lalu menekan save. Namun ia teringat dengan kata-kata Farasha tadi pagi, buru-buru ia menghapus semua pesan mereka.

            Rasa nyeri mulai menyerbu hati Qyara. ia meletakkan ponselnya dan menyambung kegiatan memakan gorengannya lagi. Baru saja satu suap, ponsel Qyara sudah berdering.

Azka online

"Qya. Kalau ada waktu ke sekretariat sekarang."

"Mau ngapain lagi, sih. Datang disaat yang tidak tepat," gumam Qyara.

            Qyara hanya melihat pesan yang barusan Azka kirim. Qyara memasukkan lagi gorengan yang  masih tersisa dan memasukkan semuanya tanpa dipotong lagi terlebih dahulu. Hasilnya mulut Qyara penuh dengan gorengan.

Triririrng tririririring

"Loh, kok nggak dijawab, Qya?" tanya Azzam yang baru kembali dari toilet.

"Biarin aja." Masih menyelesaikan ritual melumat gorengan.

"Sini, biar aku yang angkat."

            Qyara tak memperdulikan Azzam. Azzam yang penasaran dengan siapa yang menelepon langsung saja menyambar ponsel Qyara yang tak jauh darinya.

"Halo."

"Iya, mau cari siapa?" tanya Azzam.

"Ini siapa? Qyara hanya kemana?"

"Azzam, Az. Sama temen aja nggak kenal sama suaranya, sih."

"Sorry bro, kok, bukan Qyara yang jawab?"

"Qyara lagi sariawan nggak bisa ngomong."

            Mendengar namanya disebut Qyara langsung memukul Azzam. Secepatnya Qyara menghabiskan makanan yang ada di mulutnya lalu merebut ponsel yang ada pada Azzam.

"Halo."

"Qya, kamu ada kegiatan nggak hari ini. Kalau nggak ada langsung ke sekretariat, yah."

"Aku ada makul hari ini," jawab Qyara seadanya.

"Kalau habis makul, gimana?"

"Mau jaga kantin."

"Kalau malamnya?"

My Archery Leader [[ TAMAT✓ ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang