✨Firasat✨

46 11 25
                                    

✨✨✨

"Jangan lupa vote dan coment yah, jika ada typo atau pun penggunaan  kata yang tidak sesuai menurut kalian jangan malu jangan sungkan tegur saja. Kerena kalian para pembaca lah yang dan menilai"

🥰🥰

🍒Happy reading🍒
.
.
.

"Saya terima nikahnya Qyara Pitaloka binti Ghafar dengan seperangkat alat salat dibayar tunai."

"Bagaimana saksi, sah?"

"Sah."

"Alhamdulillah, sah."

             Farasha menjerit sampai terbangun. Ia langsung berlari naik ke lantai 3 dan langsung mendobrak pintu kamar Qyara. Begitu pintu terbuka Farasha mendapati Qyara sedang memakai lipstik yang sudah melewati area yang harusnya.

"Farasha! Liat, nih. kan jadi keluar garis." Mengambil tisu untuk menghapus lipstik yang lewat garis.

             Farasha tidak menghiraukan Qyara dan langsung berlari memeluk Qyara.

"Qya, kamu jangan nikah sama Azka, ya. Azka nggak boleh nikah selain sama aku."

"Kamu mimpi, ya, Sya? Kapan aku nikah sama Azka?" membuang tisu bekas lipstik.

"Tadi aku mimpi kamu nikah sama dia. Aku nggak mau pokoknya."

"Ada apa, nih. Pagi-pagi gini udah teriak aja?" tanya Sriayu.

"Nggak tahu, nih. Tiba-tiba teriak nggak jelas sampai rusak riasan ku," jawab Qyara.

             Qyara mendengar Farasha merasa senang sekaligus tidak enak terhadap Farasha. Saking takutnya kehilangan Azka sampai dibawa ke dalam mimpi. Sayangnya yang menikah dengan Azka bukan Farasha melainkan Qyara.

"Qya, kamu mau kemana pagi-pagi udah dandan?" tanya Farasha.

"Aku mau pergi ke seminar anak panti asuhan hari ini."

"Nggak masuk kerja?"

"Udah izin sama Cak Azzam."

"Sekalian nanti pulangnya aku mau pergi ke sekretariat panahan." Sambil memasukkan sepatu.

"Ngapain kamu ke sana?"

"Mau ketemu Azka," goda Zahra.

"Qyara," rengek Farasha.

"Canda Azka, aku mau ambil laporanku soalnya ketinggalan kemarin habis cek kelengkapan alat."

"Awas, ya ketemu sama Azka."

"Masalahnya yang nemuin Laporan Ku itu Azka, Sya. Ayo gimana?" goda Qyara lagi.

"Qyara" rengek Farasha semakin tinggi volumenya.

"Canda Azka kuadrat."

             Qyara tertawa menyaksikan respons Farasha. Di dalam hati Qyara ada rasa nyeri setiap menyebut nama Azka, bahkan ia tidak mengetahui apa alasnya. Qyara tidak menghiraukan perasaannya sekarang ia langsung pergi ke acara seminar dan meninggalkan kedua temannya.

🍒***🍒

            Sepulang dari seminar Qyara menyempatkan diri untuk membeli pentol kuah dan batagor yang berjejer di tepi jalan. Mengingat dirinya belum makan sama sekali dari tadi pagi. Dengan santainya  ia berjalan ke sekretariat membawa tentengan. Dan langsung menuju ruang utama.

My Archery Leader [[ TAMAT✓ ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang