Selamat Membaca 📖
"Kalau hutang kakek lo ke ortu David udah dibayar? sorry kalau gue kepo," tanya Aleta
Alvin membalas, "Udah setelah orang tua David ditemukan tewas."
"Gila sih ternyata kehidupan lo ribet yah, atau kehidupan gue yang santai," ujar Aleta
Alvin yang mendengar itu hanya tersenyum sambil menatap Aleta. Alvin kembali ke kantor dan tidak lupa memperingati Aleta untuk tidak kemana-mana.
~~~~~~~~~
-Kantor
Alvin, Alif dan Alex sedang berkumpul di ruangan Alvin. Alif bertanya, "Gimana caranya si David bisa datang ke Indonesia, sedangkan dia kan buronan disana?""Pasti ada orang dibelakang David sampai bisa datang ke sini." balas Alex
"Tapi siapa?" tanya Alif
"Gaktau." jawab Alex
Alvin hanya diam saja tanpa berbicara apapun. Tiba-tiba pesan masuk 'Sisa waktu tinggal 2 hari pilih wanita itu atau perusahaan?,' dengan foto Aleta.
"Akh...shit!!!" teriak Alvin sambil melempar gelas yang ia pegang.
Alif dan Alex yang melihat itu begitu kaget, Alif mencoba menenangkan Alvin yang sedang marah.
Stella yang mendengar suara itu langsung masuk tanpa permisi Stella bertanya, "Ada apa Pak?!"
Alvin langsung menatap Stella dan berkata, "Keluar."
"Tapi bapak gak kenapa-kenapa kan?" tanya Stella
"Keluar." usir Alvin
Stella langsung pergi dari ruangan itu, Alex menatap Stella dari masuk hingga keluar. Stella yang merasa ditatap oleh Alex ia begitu gugup.
Stella sedang menelepon seseorang di taman.
'Halo,' ujar Stella
'Ada apa?' ucap orang diseberang sana
'Lo tuh gimana sih kerjanya!'
'Kenapa sampai sekarang belum ada hasilnya!' kesal Stella
'Sabar lah gak gampang memperalat Alvin tuh gue juga belum dapatin perusahaan.' ujar orang diseberang
'Gue gak peduli dengan urusan lo, kalau lo gak berhasil gue balikan lagi ke negara lo! dan satu lagi ingat jangan lo apa-apain Alvin, tapi kalau istrinya gue gak peduli silahkan terserah lo.' jelas Stella langsung menutup teleponnya
Alex mendengar obrolan Stella, Alex bergumam, "Benerkan yang gue kira." Alex kembali keruangan Alvin sebelum masuk ia menatap Stella.
Alvin sedang dibuat bingung oleh dua pilihan antara Aleta atau perusahaan, jika ia memilih perusahaan ia harus berpisah dengan Aleta dan Aleta dalam bahaya. Sedangkan kalau ia memilih Aleta ia harus merelakan perusahaan keluarganya, yang sudah dirintis oleh kakeknya dari masih muda.
"Menurut gue lepasin perusahaan dari pada lo lepasin Aleta, lo masih banyak kan usaha-usaha lo yang masih menghasilkan duit." ujar Alif
"Gak semudah itu untuk lepasin perusahaan ini." ucap Alvin
"Pastinya lo gak mau kan lepasin Aleta begitu aja," kata Alif
"Meningan lo pulang istirahat dari pada disini terus." ujar Alex
Dan Alvin, Alif dan Alex pergi dari ruangan itu. Sebelum pulang Alvin berniat membeli makanan kesukaan Aleta yaitu macaron.
~~~~~~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVILETA [END]
Romance[SEBAGIAN PART PRIVATE FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!] "Saya terima nikahnya Aleta Putri Timofeva binti Ghani Timofeva dengan maskawin tersebut dibayar tunai." jawab lelaki itu dengan lantang Seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu un...