Bab 35

321 10 0
                                    

Selamat Membaca📖

Saat ini Aleta sedang mempersiapkan makan malam yang di request oleh Adelia. Sedangkan Alvin membantu si kembar mengerjakan tugas, Aleta berteriak, “Makan, makanannya udah siap!!”

Alvin berkata, “Tuh bunda udah manggil, sekarang kita makan dulu nanti dilanjut.”

“Yah... padahal dikit lagi tugasnya, aku terusin dulu yah.” lirih Adelia

“Makanannya keburu dingin!” teriak Aleta

Adelio berkata, “Nanti diteruskan lagi bunda nungguin,”

“Gengdong.” rajuk Adelia sambil melentangkan tangan

Adelio berjongkok dihadapan Adelia namun Alvin berkata, “Sama papah aja, nanti jatuh ditangganya.” sambil mengangkat tubuh Adelia, lalu memegang tangan Adelio.

Sampai dibawah mereka duduk dan Aleta memberikan nasi, dan makan dimulai hanya terdengar suara sendok dan piring beradu. Selesai makan Alvin membatu membawakan piring-piring dan gelas-gelas kotor, sedangkan si kembar mengelap meja. Adelia, Adelio kembali ke kamar bersama Alvin untuk melanjutkan pr, sedangkan Aleta mencuci piring.

Alvin turun kebawah dan melihat Aleta sedang duduk disofa dengan televisi menyala, Aleta bertanya, “Si kembar udah tidur?”

Dan Alvin hanya mengangguk, Aleta berkata, “Gue gak nyangka kalau kita bakal punya anak, yang awalnya gue benci sama lo gara-gara dijodohin sekarang gue malah sayang,”

“Ada yang bilang dari benci bisa jadi cinta, menurut saya itu fakta.” tutur Alvin

“Gue gak nyangka juga kita bisa hadapin masalah bareng-bareng,” ucap Aleta

“Saya juga bersyukur menghabiskan waktu saya bersama kamu dan si kembar.”

Aleta berkata, “Gue tuh sebenarnya kangen masa-masa gue nakal pergi pagi pulang malam, ngumpul sama teman-teman, balapan dll, sekarang mana bisa kaya dulu lagi tapi gue bersyukur gue bisa sampai di titik ini,”

“Ouh iya, gue mau nanya menurut lo kalau kita meninggal mending lo dulu atau gue?” sambung Aleta lalu menyender ke badan Alvin

“Ngapain nanya kek gitu?” tanya balik Alvin

“Jawab aja,” ucap Aleta

Alvin membalas, “Lebih baik saya dulu yang meninggal, dan lebih baik kita hidup dan mati bareng-bareng,”

“Kalau gue memilih lo duluan, karena gue tau lo gak  bisa hidup tanpa gue, dan gue gak mau bikin lo sedih dan susah sebab Leta,” tutur Aleta

“Tapi, saya juga tidak mau kamu pergi selamanya.” timpal Alvin

Alvin saat ini tertidur di paha Aleta sedangkan pemilik paha sedang asyik menonton film di televisi. Sedang asyik-asyik menonton tv, hp Aleta bergetar dan terlihat nomor yang tidak disave.

“Siapa?” gerutu Aleta

‘Halo?’ sapa Aleta

‘Hai Aleta,’ orang itu berbalik nyapa

Terdengar suara lelaki dari telepon.

Siapa?’ tanya Aleta

‘Masa enggak kenal suara gue sih?’ tanya lelaki itu

Ia kaget mendengar lelaki itu berbicara, Aleta sangat mengenal suara tersebut, suara yang tidak ingin ia dengar lagi. Ia langsung mematikan telepon dan mematikan handphone, Aleta mematikan televisi dan tertidur disofa karena tidak tega membangunkan Alvin.

ALVILETA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang