Sudah 5 hari Aleta meninggalkan Alvin dan anak-anaknya, Alvin berusaha tegar di depan Adelio dan Adelia. Padahal, setiap malam ia menangis karena merindukan Aleta. Saat ini Alvin memegang box berwarna coklat box tersebut milik Aleta, di dalam banyak pernak-pernik Aleta dan ia melihat sebuah kertas berwarna putih seperti surat. Ia membuka kertas tersebut dan Alvin membaca surat tersebut.
Alvin membaca surat itu meneteskan air mata, ia merasa gagal melindungi Aleta dari lelaki itu. Alvin berlirih, “Anak-a...nak juga butuh b....undanya....”
“I love you too.”
Terdengar suara ketukan dari arah pintu, Alvin langsung menghampiri dan membuka pintunya. Terlihat Adelio yang sedang berdiri di depan pintu dan berucap, “Papah, Adelia sakit.” lalu menundukkan kepalanya
Alvin lalu pergi ke kamar Adelia diikuti oleh Adelio, di dalam kamar terlihat Adelia sedang terbaring ia mengecek dahi Adelia dengan telapak tangannya. Badan Adelia begitu panas Alvin langsung bergegas membawa ke rumah sakit. Sesampainya disana Adelia langsung diperiksa dokter, tak lama kemudian dokter keluar dan mengatakan kalau itu hanya sakit demam biasa.
Sudah 3 hari Adelia sembuh dari sakitnya, saat sakit Adelia terus-terusan memanggil Aleta saat tidur. Dan saat Adelia sakit Alvin begitu cemas, sebab ia sangat khawatir bila anggota keluarganya sakit. Biasanya saat dia sedang cemas Aleta memegang tangannya dan berkata “It' okay, semua akan baik-baik saja.” sambil menatap matanya.
•••••••••••••••
13 tahun kemudian.....
Terdengar suara nyanyian dengan suara fals dari lantai atas, seorang gadis cantik dengan balutan seragam SMA dengan tas gendong merah yang ditenteng. Ia berjalan ke bawah untuk sarapan dan terlihat di meja makan dua orang pria, yang sedang sarapan dengan tenang. Gadis itu berkata, “Kok sarapannya ninggalin aku!”
“Suruh siapa lama.” celetuk seorang laki-laki dengan balutan seragam SMA
“Sepatu aku mana?!” tanya gadis itu dengan teriak
Pria paruh baya berucap, “Gak usah teriak-teriak.”
“Maaf, kak lo yang ngumpetin yah?” tanya Adelia dengan penuh curigaan
“Enggak.” jawab anak laki-laki
Namun, gadis itu tidak sampai disitu untuk bertanya ke sang kakak, gadis bertanya, “Lo gak usah bohong deh, mana sepatu gue?”
“Gak tau.” balas anak laki-laki itu sambil menyalakan motor
Gadis itu bertutur, “Pah sepatu adek diumpetin sama kakak,”
“Kembaliin sepatunya.” perintah pria paruh baya
Anak laki-laki tersebut mengembalikan sepatu ke pemiliknya sambil terkekeh, sedangkan pemiliknya memasang wajah kesal. Mereka berpamitan gadis itu berkata, “Papah, kita pergi dulu yah bye bye!” sambil melambaikan tangan
Mereka adalah keluarga kecil Alvin, seperti itu suasana setiap pagi terdengar teriakan Adelia dan melihat muka datar Adelio. Alvin saat ini bersiap-siap pergi ke kantor setelah Adelio dan Adelia pergi.
{TAMAT}
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVILETA [END]
Romance[SEBAGIAN PART PRIVATE FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!] "Saya terima nikahnya Aleta Putri Timofeva binti Ghani Timofeva dengan maskawin tersebut dibayar tunai." jawab lelaki itu dengan lantang Seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu un...