Bab 28

299 17 0
                                    

Selamat Membaca 📖

"Alvin tadi waktu gue lagi enak-enak makan tiba-tiba tangan gue ditarik sama nyokap nya Stella,"

"Gue udah bilang lepasin tangan gue tapi, nyokap nya Stella gak dengerin omongan gue alhasil gue pelintirin aja tangannya."

"Terus dia pergi sambil marah-marah, kalau lo bangun terus dengerin cerita gue, gue pasti dimarahin sama lo karena udah gak sopan sama yang lebih tua, tapi ibu-ibu nya juga kek mak lampir jadi lo jangan marahin gue yah..." tutur Aleta sambil tertawa ringan.

Tok
Tok

"Nanti lagi gue ceritanya, ada yang datang." ujar Aleta lalu membukakan pintu dan ternyata itu ibunya Alvin dengan Tasya-(Adik perempuan Alvin)

"Gimana kata dokter kamu udah ngobrol kan sama dokter?" tanya Dini

"Udah bu kata dokter tinggal tunggu Alvin sadar aja." balas Aleta

"Yang sabar yah Leta, ini cobaan buat kalian berdua, semoga hubungan kalian makin langgeng," kata Dini

"Aamiin bu." ucap Aleta

“Kak kapan sadar, kamu udah janji ke aku mau ngasih album BTS sama album BlackPink,” ujar Tasya

“Hush...Tasya gak boleh gitu,” ucap Dini

“Enggak papa dong ibu kan Tasya sedang menagih janji.” kata Tasya

Setelah berbincang-bincang Dini dan Tasya pamit untuk pulang. Aleta mengupas buah jeruk dan berkata, "Alvin lo mau gak? buah jeruk buah kesukaan lo masa lo gak mau,"

"Ouh iya Vin kalau lo tiba-tiba dipanggil duluan oleh tuhan, terus lo ninggalin gue emangnya lo tega? tapi menurut gue lo gak bekal tega ninggalin istri lo yang cantik ini.” tutur Aleta sambil memasukkan jeruk kedalam mulutnya.

“Ayo... Alvin sadar kalau lo gak sadar-sadar nanti bayaran rumah sakitnya makin mahal, enggak dong bercanda kok,” kekeh Aleta.

Suara dering handphone bunyi.

Tring...
Tring...

Aleta mengangkat telepon itu sembari berjalan kearah jendela. Tertera nama Fino di ponsel itu.

‘Halo,’ ujar Fino

‘Ada apa tumben nelepon?’ tanya Aleta

‘Gak ada apa-apa, lo sekarang baik-baik aja kan?’ tanya Fino

‘Gue baik-baik aja, gimana juga kabar lo?’  ujar Aleta

‘Iya gue juga baik-baik aja,’ ucap Fino

Alvin terbangun dari koma, saat ia masih memperjelas penglihatannya ia mendengar suara orang yang sedang berbicara. Ia menengok ke arah suara ternyata Aleta sedang bertelepon.

Gue nelepon lo mau pamit, sebab gue mau pindah ke Belanda karena gue harus ngurusin perusahaan bokap sama ngelanjutin kuliah S2 gue disana.’ jelas Fino

‘Emang kapan lo mau pindahannya?’ tanya Aleta

‘Besok pagi.’ balas Fino

‘Jangan lupa cari calon bini disana, ntar kalau nikah undang gue.’ tutur Aleta sambil terkekeh

‘Bisa aja lo, pasti lah gue cari calon bini.’ ujar Fino sambil terkekeh

Yaudah lo hati-hati disana, maaf gue gak bisa ngaterin lo,’ kata Aleta

ALVILETA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang