3. Haechan talked about last night

12.6K 1.2K 255
                                    

Gak minta banyak hal kok, cuma minta vote sama comment nya sebagai imbalan. Happy reading !
--------------------------------

Normal days

Sekarang ini, Lee Jaemin masih bergelung dengan selimut seperti kepompong ditempat tidurnya. Ini sudah pukul 05.30 pagi, seluruh maid sudah berusaha untuk membangunkan putra semata wayang Lee Jeno itu. Namun, respon yang diberikan hanya sebuah gumamannya yang tidak jelas. Dengan terpaksa, atau tidak ? Lee Jeno harus turun tangan untuk membangunkan putranya itu.

"Nana, wake up. Kau harus bangun dan cepat mandi lalu turun sarapan dengan Papa, jika tidak maka kau akan terlambat sayang." Ucapnya dengan berbisik tepat ditelinga Jaemin, dan ucapan tersebut hanya dibalas dengan Jaemin yang semakin menenggelamkan tubuhnya di selimut, sehingga yang terlihat hanya sebagian kepalanya saja.

"Jaemin."

"Jaemin, jika kau tidak segera bangun. Papa akan membuang koleksi boneka ryan mu itu." Ohoho, sayang sekali Lee Jeno. Ancamanmu sepertinya tidak digubris oleh anakmu.

"Jaemin. Bangun."

"Lee Jaemin."

"LEE JAEMIN ! Jika kau tidak segera bangun-"

"Papa akan membuang koleksi boneka ryan ku." Akhirnya, yang ditunggu-tunggu bangun juga dari mimpi panjangnya.

Dengan wajah khas orang bangun tidur, Jaemin menghadapkan dirinya ke Lee Jeno sembari mengucek-ucek matanya untuk mengumpulkan kesadarannya.

"Ini masih pagi dan papa sudah berteriak-teriak. Tidur Nana jadi terganggu." Ucapnya dengan mempoutkan bibirnya. Oh Jaemin, sengaja kah kau membuat singa yang kelaparan itu untuk memakanmu pagi ini ?

Dan dengan helaan nafas yang panjang untuk menetralkan jantungnya, Jeno tetap mencoba memasang wajah datarnya meskipun ke anak sendiri "Ini sudah pagi Nana. Segera mandi dan turun, kita sarapan bersama. Papa menunggumu dimeja makan." Dan, setelah itu Jeno cepat-cepat pergi dari kamar putranya untuk menghilangkan rasa gugupnya itu. Berbeda dengan Jaemin, pemuda itu masih ingin tidur di ranjangnya yang nyaman dan empuk. Namun, belum sempat dia merebahkan dirinya kembali. Jaemin dikagetkan dengan teriakan sang ayah dari luar kamar.

"NANA JIKA KAU TIDUR LAGI, PAPA PASTIKAN KAU TIDAK AKAN MELIHAT KOLEKSIMU ITU LAGI ! DAN PAPA, TIDAK AKAN BERTANGGUNG JAWAB UNTUK HAL ITU."

Dengan wajah yang ditekuk, Jaemin memilih untuk segera mandi. Atau jika tidak, dia akan kehilangan koleksi berharga nya itu

"Ish, dasar Papa jahat."

Perlu waktu 45 menit untuk Jaemin bersiap-siap, dan sekarang dirinya mulai menuruni tangga menuju meja makan, ia akan sarapan dengan ayahnya. Ya, rutinitas pagi yang sangat wajib. Dari tangga, Jaemin bisa melihat sang ayah yang menunggu dirinya dimeja makan dengan macbook ditangannya

"Pagi, Papa ! Pagi bibi Kim ! Pagi semua !" Sapa nya terhadap Jeno, sang kepala maid yaitu bibi Kim dan beberapa maid yang sedang menyiapkan makan di meja makan tersebut.

"Pagi tuan muda." Sapa para maid bersamaan,

"Pagi Nana, duduk." Perintah Jeno, bersamaan dengan Jeno yang menyuruh maid lain untuk segera pergi dan Jaemin yang duduk tepat diseberang Jeno. Hanya ada keheningan selama sarapan berlangsung, Jeno membuat peraturan jika sedang dimeja makan dilarang untuk berbicara dan memainkan ponsel maupun hal lain yang dapat mengganggu aktivitas tersebut demi menjaga kesopanan.

Dangerously | Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang