13. Plan

5.3K 386 5
                                        

Hallo ! Maaf ya baru update, persiapan PAS banyak banget tugas + ulangan. Ku juga lagi proses bikin laporan mapel, jadi belum ada waktu & ide buat update 😔.

Minta voment nya dong ges, maaf kalau ada typo dan selamat membaca.

---------

"BRENGSEK ! SIALAN !"

"Sayang sabar sayang."

"LIHAT KELAKUAN MEREKA ! KAU MEMINTAKU UNTUK SABAR ? GUNAKAN OTAKMU !"

"Sayang, b-bukan seperti itu. Jangan marah, baby nanti akan sedih jika melihat buna nya marah."

Laki-laki itu mencoba menenangkan istrinya, mereka ber empat baru saja melihat tv besar yang menampilkan ruangan seseorang.

"Adikmu bodoh."

"Tidak, aku tau dia seperti apa."

"Lalu sekarang kita harus bagaimana ?"

Kata dua orang itu sambil melihat pertengkaran didepan mereka,

"Apa yang harus kita lakukan sekarang huh ?!" Tanya orang itu sambil mencengkram suaminya, "Hey, hey tenang. Kita pikirkan dengan kepala dingin ya ?"

Seseorang didepannya menghela nafas kasar lalu mendudukkan pantatnya di kursi empuk dibelakangnya.

Pagi hari setelah Jeno melakukan 'itu' terhadap anaknya, kini dirinya tidak merasa salah sedikitpun.

Sekarang dirinya disibukkan dengan memandang wajah cantik putra nya itu sambil mengelus lembut pipi chubby itu hingga Jaemin mulai terganggu dengan kegiatan Jeno pada dirinya, Jaemin membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya.

"P-papa ?"

"Hm ?" Jaemin memandang Jeno dengan mata yang penuh ketakutan tak sadar matanya memanas dan perlahan mengeluarkan air matanya, "Hey kenapa menangis ?"

"P-pergi." Usir Jaemin sembari mendudukkan dirinya paksa, "Sayang, Nana–"

"PERGI ! PERGI ! PAPA PERGI !" Setelah mengatakan itu Jaemin menjauh dari ranjang dan memundurkan dirinya hingga menabrak lemari dibelakangnya jangan lupakan kedua tangan yang menarik rambutnya cukup kencang, "Nana kenapa ?" Tanya Jeno yang mencoba berjalan kearah Jaemin.

"PERGI ! PAPA PERGI ! PAPA JAHAT ! PERGI !"

"Tidak, Nana kenapa ?"

"Papa pergi papa hiks, papa memerkosa Nana ! Nana kotor, papa pergi."

"Sayang, papa minta maaf. Jangan menyakiti dirimu sendiri sayang."

Brak

"Kenapa ini ?" Tanya Mark yang datang bersama Haechan, "Nana !"

Haechan berlari menuju Jaemin dan memeluknya erat, kepala Jaemin ia taruhkan kedadanya dan mengusap-usap kepalanya lembut.

Jeno masih nekat dengan pilihannya, ia ingin menghampiri Jaemin dan menggantikan posisi Haechan yang memeluknya. "Sayang, papa–"

"PAPA STOP !" Teriak Haechan, mendengar teriakan itu membuat Jeno berhenti seketika. Mark seakan mengode Haechan untuk membawa Jaemin keluar, dan Haechan dengan gerakan cepat membantu Jaemin untuk berdiri lalu lari keluar.

Bugh

Jeno tersungkur dilantai kamar itu dan darah segar mengalir dari sudut bibirnya, karena Mark yang memukulnya keras.

Dangerously | Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang