Malam itu, tepat di perayaan besar hari ulang tahun pernikahan Yeji dan Jeno awalnya berjalan lancar sebelum akhirnya tragedi itu terjadi.
Semua orang berlarian kesana kemari untuk menyiapkan pesta besar itu, dengan Mark yang juga ikut andil dalam acara tersebut sedangkan Yeji dan Jeno tengah bersiap-siap, begitupun dengan putra mereka.
"Jeno." panggil wanita cantik bernama Yeji itu setelah dirinya selesai memasangkan anting pada telinganya
"Ya ?"
"Apakah semua akan baik-baik saja ?"
"Maksudmu ?"
"A-aku, perasaanku tidak enak tentang malam ini." ungkapnya, Jeno berjalan mendekati Yeji dan mengusap perlahan pipi halusnya itu
"Tak apa, semua akan berjalan dengan baik. Berhenti untuk berpikir macam-macam."
"Aku hanya sedikit cemas."
"Ssstt, tenanglah." setelahnya, Jeno membawa tubuh wanita itu menuju dekapannya tak lupa untuk mencium pucuk kepalanya
"Terimakasih, kau selalu ada di sisiku."
"Tentu, aku mencintaimu."
tok tok tok
"PAPA, MAMA !"
Jeno memutar bola matanya malas, "Astaga kurcaci itu." sedangkan pujaan hatinya tertawa, "Dia anakmu, Jeno."
"Haloow, bolehkah Jaemin masuk ?"
"MASUKLAH NAK."
ketika pintu itu terbuka menampilkan seorang anak kecil dengan tuxedo nya itu berjalan menghampiri kedua orang tuanya
"Tampan sekali anak mama."
"Tentu saja ! Mama kan cantik, dan Jaemin tampan, perpaduan yang sempurna bukan ?"
"Hey, kau melupakan papa mu!" ucap Jeno tak terima,
"Ingat papa, kita masih musuhan. Ma, mama tau tidak ? Kemarin saat mama pergi, papa memasakkan makanan untukku, tapi asin." katanya dengan suara yang lebih kecil di akhir, Jeno mendengar hal itu lantas mengangkat anaknya dan menggelitik tubuh Jaemin, sungguh keluarga yang bahagia.
"AHAHAHA, CUKUP PAPA! AMPUN, MAAFKAN JAEMIN."
"Jeno, sudah."
Jeno menurunkan Jaemin diatas ranjang dan Yeji kembali merapihkan tuxedo yang dipakai Jaemin
"Baiklah, ayo kita turun kebawah."
"Let's go !"
lantas mereka bertiga turun kebawah, dan pesta telah dimulai.
•
•
•
•
Acara yang dijalankan masih lancar, setelah menyampaikan kata-kata indah, kini saatnya pemotongan kue, sebelum itu doa telah dilakukan oleh semua tamu undangan beserta keluarga Jeno
Namun, sebelum kue pertama dipotong, terdengar teriakan dari salah satu tamu undangan, "AAAA, KEBAKARAN !"
Semenjak teriakan itu terdengar, semua orang berlari kesana kemari mencari perlindungan,
Pengawal keluarga Lee mengarahkan semuanya untuk keluar menuju pintu darurat
Begitupun dengan Jeno dan Yeji, mereka membawa anaknya itu untuk keluar dari tempat itu
Dengan mata kepalanya sendiri, Yeji melihat seorang wanita dan seorang laki-laki mencoba untuk menyiramkan bensin ke segala arah
"Jeno, bawa Jaemin keluar."
"APA MAKSUDMU ?! kita harus keluar bersama-sama."
"JENO! ikuti kata-kataku! Kau mencintaiku bukan ?" dan dibalas anggukan olehnya, "Bawa putraku keluar dari sini."
"Tidak."
"KELUAR JENO! Ada hal yang harus kuselesaikan sekarang. Cepat sebelum semua terbakar hangus." Yeji mendorong tubuh pria itu dan anaknya, "Mama!"
Pintu darurat tertutup sedangkan Yeji ada didalam, bersama entah siapa mereka
"Hey berhenti!" teriaknya ketika tangan Yeji berhasil meraih pundak seorang wanita yang diduga membakar semuanya
"K-kau, K-kenapa ?" tanpa basa basi kedua orang itu mendorong Yeji hingga terjatuh bersamaan dengan lampu besar yang menggantung diatasnya
pyar
kristal bercampur darah segar berserakan dimana-mana
"KALIAN! CEPAT!"
Yeji melihat seorang wanita menghampiri mereka
Sebelum akhirnya menutup mata, Yeji menggunakan darah segar yang mengalir itu untuk menuliskan sesuatu
'11J22.'

KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerously | Nomin
FanfictionTerperangkap dalam genggaman sang ayah menjadi takdir yang mengerikan bagi Jaemin. "Your life is in my control. Because you're my obsession." - - - - warn!bxb nomin area on going gimme voment ! Story by ©jessichaxd