11. Menace 🔞

10.3K 524 16
                                    

Hai, kangen tidap ?

Nieh baca doang kg vote.
Mmf lama up nya, lagi banyak tugas
Yang minor menjauh dulu ya.

-----------

Pagi ini kediaman Jeno sangat berisik, itu disebabkan oleh Haechan dan juga Jaemin yang kelabakan. Ya, mereka terlambat bangun, dan hari ini adalah hari dimana mereka akan melaksanakan ulangan. Hanya Haechan dan Jaemin yang berlari turun kebawah lalu naik lagi keatas, Jeno dan Mark pun bingung ada apa dengan kedua bayi mereka ini ?

"Echan, dasi." teriak Jaemin dari ruang tengah, dan Haechan ada tepat dilantai 3 rumah itu. "Jangan teriak-teriak sayang." perintah Jeno, namun diabaikan begitu saja oleh Jaemin. Jaemin yang tak melihat Haechan segera turunpun menghampirinya kelantai 3.

Tapi belum sempat Jaemin naik ke tangga, Haechan sudah berlari cepat turun dari tangga. "Cepat, kita terlambat." katanya sambil menarik tangan Jaemin, tapi Jaemin hanya diam ditempat, hal itu sontak membuat Haechan geram. "NANA ! Kita udah terlambat !" dan lagi, Jaemin hanya diam saja. "Ck! Na ay–"

Ucapan Haechan terputus karena Jaemin yang secara tiba-tiba menghentakkan tangannya dari pegangan Haechan, dan jangan lupa teriakan Jaemin yang menggelegar ke seluruh penjuru ruangan

"PAKAI CELANA DULU ECHAN !" Jeno dan Mark menutup telinga masing-masing setelah mendengar teriakan itu, berbeda dengan Haechan yang nampak shock, malu, dan pengen nangis rasanya.

Lantas Haechan mengarahkan pandangannya kebawah, oh shit.kata hati Mark yang ikutin pandangan Haechan, beda sama Jeno yang kelihatan biasa aja. Ternyata, Haechan daritadi cuma pakai celana dalam dan seragam.

Persetan dengan malu ! Haechan kembali kekamarnya untuk mengambil celana miliknya, ia turun dari tangga sembari memakai celananya, sedikit kesulitan memang. Setelah semuanya beres, Haechan dan Jaemin bergegas pergi ke sekolah dengan diantar Jeno, karena Mark akan langsung pergi ke kantornya.

Sesampainya di depan gerbang sekolah,  kedua submissive itu segera turun dari mobil tak lupa untuk bersalaman dengan Jeno. Mobil itu kini telah menjauh dari kawasan sekolah.

Beruntung bel masuk belum berbunyi, Jaemin dan Haechan masih ada waktu untuk mengobrol sebentar.

Dua menit setelahnya, bel masuk berbunyi dari lapangan namun suaranya sampai ke setiap kelas.

Seorang laki-laki tengah duduk di kursi kerjanya dengan mata yang fokus pada laptop didepannya, karena terlalu fokus ia tak mendengar bahwa pintu ruang kerjanya telah dibuka dan muncul seorang perempuan yang berjalan anggun.

"Hai, adikku." Sapa orang itu,

"Mina."

"Yeah, it's me."

Dangerously | Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang