10. She

5.1K 526 5
                                    

Siapa tadi yang bilang minta update ? Nyoh.
Vote nya kak 😘.
-------

Seorang wanita mendaratkan kakinya di tanah tempat bandara lepas landas. Menyeret kopernya masuk kedalam bandara, dan melepas kacamata hitam nya. Ia berjalan menuju pintu keluar bandara, sebelum itu ia mengambil ponsel nya didalam tas miliknya dan menelpon seseorang.

"Dimana ?"

' Aku didepan, kau tinggal keluar saja. Aku akan menghampiri mu. '

"Baiklah."

Tut

Wanita itu menutup telepon terlebih dahulu, dan bergegas keluar mencari seseorang.

Didepannya terlihat mobil hitam, dengan merk BMW M4. Seseorang dari dalam mobil itu, keluar dan berjalan kedepan wanita itu, membuka kacamata hitamnya dan menyenderkan tubuhnya di pintu bagian penumpang.

"Selamat datang." wanita didepannya itu membalas dengan senyuman, mengerikan.

"Kita ke makam dulu."

"Silahkan masuk." wanita itu masuk ke dalam mobil tersebut dengan seseorang itu yang telah membukakan pintu. Mobil itu melesat pergi menjauh menuju ke makam.

Sesampainya dimakam, mereka pergi ke toko bunga yang terletak didepan makam, membelinya dan membawanya menuju ke dua makam.

Wanita itu terlihat meletakkan bunga tadi ke makam dengan nama 'Hwang Yeji' dan seseorang itu juga meletakkan bunga tadi ke makam dengan nama 'Kim Yerim'

"Yeji kita berjumpa lagi meski kau telah pergi jauh dan takkan kembali." Katanya lirih sembari tangannya memegang nisan nya. Begitupun dengan seseorang tadi, "Yeri, kami merindukanmu. Tapi kau secepat itu pergi."

Mereka masih berdoa dengan pengucapan yang lirih sebelum akhirnya mereka bangkit berdiri, dan masih menatap nisan didepan mereka.

"Tapi aku senang, setidaknya biarlah kami yang bertugas sekarang. Selamat tinggal Yeji, selamat tinggal Yeri."

Setelahnya mereka berdua pergi dari makam itu, berjalan dengan angkuh. Sesampainya di mobil, mereka lantas menaiki mobil dan pergi dari makam tersebut. Wanita yang duduk di kursi penumpang itu menengok sekejap kearah kursi kemudi, lalu memasang kembali kacamata hitamnya.

"Siap untuk berperang ?" seseorang yang ditanya itu terlihat memasang senyum miringnya namun pandangannya tak terlepas dari jalan. "Tentu saja, mari kita hancurkan mereka." dan seseorang itu juga memasang kacamata hitamnya masih dengan smirk yang terlihat jelas diwajahnya.

Seorang pria yang berperawakan tidak terlalu gagah itu terlihat berjalan tergesa-gesa sambil menelpon seseorang.

"Lee Jeno, temui aku di restoran tempat bisa kita bertiga bertemu. Jangan lupa, bawa si camar."

' ya '

Pip

Jeno terlebih dahulu menutup teleponnya, dan seseorang itu. Renjun. Segera melesatkan mobilnya ke restoran tempat mereka akan bertemu.

Pov Jeno.

Lelaki yang tengah bersandar di sofa rumahnya tersebut, segera berdiri. Gerakan itu mengundang kernyitan oleh lelaki didepannya

"Ada apa ?"

"Kita pergi sekarang." tak menunggu jawab dari Mark, Jeno lantas pergi keluar dari rumahnya dan masuk kedalam mobil menunggu Mark untuk cepat-cepat masuk.

Dangerously | Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang