Hallo !! Ku balik lagi ni.
Maaf banget up nya telat, jadwalku seminggu ini cukup padat.
Oh ya, tetep pantau update annya + tetep voment nya ya sahabat. Langsung klik bintangnya sahabat. Selamat membaca.
Typo itu manusiawi.
----------------------------------Setelah hari kemarin. Jeno dan Mark benar-benar waspada, terlebih oleh Jeno. Setelah kepulangan mereka dari restoran, Mark memutuskan untuk tinggal sementara dirumah Jeno. Jauh didalam hatinya, Mark merutuki dirinya sendiri karena dengan teganya ia merelakan anaknya untuk ikut masuk ke dalam masalahnya. Ia terpaksa.
Pagi ini, Haechan terlebih dahulu bangun. Ia meregangkan otot-ototnya, itu kebiasaannya setelah terbangun dari tidur.
Haechan beranjak dari ranjangnya dan Jaemin lalu pergi untuk mandi, ya karena dia dan Jaemin harus sekolah. Setelahnya Haechan menghampiri Jaemin yang tengah tidur tengkurap, untuk segera mandi."Nana, bangun. Ayo mandi, Echan sudah mandi. Kita harus segera berangkat ke sekolah." bisik Haechan, bisikan itu dibalas dengan Jaemin yang mengubah posisi tidurnya. Namun perlahan ia mulai membuka matanya, disampingnya dapat ia lihat Haechan tengah tersenyum manis kearahnya. Setelahnya Jaemin bangun, mendudukkan dirinya disisi ranjang dan berusaha untuk mengumpulkan nyawanya.
"Echan, Nana boleh minta tolong Echan untuk menyiapkan seragam Nana ? Karena Nana udah bangun kesiangan, Nana kan mandinya lumayan lama. Takut nanti karena Nana mandinya lama, kita jadi terlambat." ucapnya dengan suara serak, khas orang bangun tidur. "Baiklah ! Echan akan siapkan seragam Nana dulu. Sudah, sana Nana mandi." Dan Jaeminpun berjalan ke kamar mandi lalu mandi.
Setelah semua sudah siap, Haechan dan Jaemin berjalan menuruni tangga. Disana, dimeja makan. Hanya ada Mark Lee, Jaemin bertanya-tanya dimana papanya ?
Jaemin dan Haechan mendudukkan patatnya kekursi meja makan itu, "Papa kemana dad ?" Tanya Jaemin kepada Mark. "Papa mu berangkat ke kantor lebih dahulu, ada urusan yang harus diselesaikan." dan Jaemin mengangguk, "Daddy akan mengantar kalian kesekolah, jadi sedikit percepat makannya. Sebentar lagi kalian akan terlambat jika tidak segera."
Jaemin dan Haechan segera menyelesaikan sarapannya, lalu mereka berangkat kesekolah. Tentu diantar oleh Mark.
Sesampainya disekolah, Haechan dan Jaemin berjalan beriringan menuju kelas. Setelah mendudukkan dirinya di bangku kelas, mereka mulai berbincang-bincang hingga bel masuk telah berbunyi.
"Selamat pagi anak-anak."
"Pagi bu."
"Nah anak-anak, kalian kedatangan guru baru. Silahkan pak perkenalkan diri."
Lelaki itu maju beberapa langkah kedepan untuk memperkenalkan dirinya.
"Selamat pagi, perkenalkan nama saya Jung Jaehyun. Kalian bisa memanggil saya Pak Jaehyun, saya akan menjadi wali kelas kalian selama beberapa waktu kedepan untuk menggantikan Pak Sehun."
"Pagi Pak Jaehyun." sapa seluruh murid didalam kelas, "Nah sudah ya anak-anak. Saya permisi, dan Pak Jaehyun. Semoga anda betah ya pak. Saya permisi dahulu." Jaehyun menganggukkan kepalanya sembari mengucapkan terimakasih.
"Baik anak-anak, saya akan mengabsen kalian." Jaehyun mulai mengabsen satu persatu muridnya.
"Jeon Somi."
"Hadir pak."
"Park Woojin."
"Hadir pak."
"Lee Donghyuck."
"Hadir pak."
"Lee Jaemin."
"Hadir pak."
Setelahnya pelajaran dimulai, hingga bel pulang telah berkumandang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerously | Nomin
FanfictionTerperangkap dalam genggaman sang ayah menjadi takdir yang mengerikan bagi Jaemin. "Your life is in my control. Because you're my obsession." - - - - warn!bxb nomin area on going gimme voment ! Story by ©jessichaxd