18. Silent

2.1K 141 0
                                    

Halo, maaf baru update karena aku sibuk buat ujian dari bulan kemarin. Dan maaf udah bikin nunggu lama 🙏😭

"Lihat, mereka mudah sekali dibodohi."

"Kau benar sayang, ah aku suka sekali alur yang diberikan oleh dia."

"Hanya tinggal beberapa jebakan lagi, semua akan selesai."

orang itu tersenyum merasa dirinya menang, memang, mereka akan menang.

Sinar matahari menerangi bumi, kini pria yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit kembali sadar. Dirinya mencoba untuk bangun dari tidurnya dengan perlahan karena melihat pujaan hatinya tengah tertidur disampingnya.

Sayangnya pergerakan tersebut disadari olehnya.

"Sayang, kenapa bangun ?"

Orang itu tersenyum sejenak lalu membawa tangannya menyentuh pipi sang suami.

"Aku merindukanmu, Jaehyun."

"Berapa lama aku tertidur ?" Tanya Jaehyun dengan suara yang sedikit lemah dan serak, "Sekitar 48 jam."

"Lama sekali, pantas saja istriku merindukanku." Kekehan cantik keluar dari bibir indah milik Taeyong

cklek

"Selamat pagi."

"Selamat pagi dokter Hyunjin."

Hyunjin berjalan perlahan menuju ranjang Jaehyun, membawa alat bernama stetoskop dilehernya, pemeriksaan yang dilakukan tidak lebih dari 5 menit

"Bagaimana ?"

"Keadaannya sudah membaik, besok sudah boleh pulang asalkan pak Jaehyun istirahat hari ini."

Mendengar hal itu mereka tersenyum, Hyunjin melangkahkan kakinya menuju keluar ruangan.

"Hanya sedikit lagi tuan Jung, dan semuanya akan berakhir." Jaehyun menyunggingkan senyumannya setelah itu Hyunjin pergi dari tempat tersebut

Taeyong, sang istri tertawa, bukan, bukan tertawa seperti yang kau maksud, mungkin tawanya sekarang adalah tawa sarkas yang terkesan meremehkan.

"Kau tau sayang, mereka terlalu mudah untuk dijebak, dan mereka bukanlah tandingan Dia."

"Ssstt, pelankan suaramu cantikku, nanti ada yang mendengar."

Dengan langkah yang anggun, seorang wanita masuk ke sebuah gedung besar berwarna putih tersebut, dirinya lantas berjalan mendekati meja yang terletak di pojok dengan papan kecil yang bertuliskan resepsionis.

"Selamat pagi, ada yang bisa saya bantu ?" tanya seorang wanita yang diduga ialah pihak resepsionis

wanita tersebut terlihat melepas kacamata hitam yang bertengger dimatanya "katakan kepada pimpinan mu, saya ingin bertemu."

"maaf, saya perlu tau, anda ini siapa ? apakah anda sudah ada janji dengan beliau ?"

tok tok tok

"Masuk."

Kedua wanita tersebut berjalan perlahan masuk ke dalam ruangan yang cukup besar di gedung itu

"Selamat si–"

"Yoo Jeno Lee ! Kawan lama ku."

Jeno menatap ke arah lawan mainnya itu lalu menyandarkan kepalanya di kursi khusus pimpinan, astaga buaya pecinta wanita ini. batinnya

Lantas Jeno menyuruh wanita yang mengantar teman lamanya itu pergi kembali bekerja setelah teman lamanya itu dengan sedikit tidak sopannya menjatuhkan dirinya ke sofa.

"Berhenti menatapku seperti itu bodoh!"

"Kau mau apalagi, Shin Ryujin ?"

Ryujin menaikkan satu kakinya bertumbu dengan kaki yang lain, "Hanya berkunjung, tidak boleh ? Oh ayolah, setelah kematian Yeji kau pasti merindukan teman lamamu ini kan." ucapnya sambil menarik turunkan alisnya bermaksud menggoda

"Tidak."

"Sialan kau Lee!"

Jeno merapikan berkasnya sejenak lalu berjalan ke arah Ryujin, "Bagaimana kabarmu ?"

"Cukup baik, bagaimana denganmu ? Masih kencan dengan wanita ?"

"Ohoho tidak, tapi ada yang sedang mendekatiku. Kau tau ? Cukup sulit ternyata melupakan Yeji, istrimu it–"

"Yeji bukan istriku." ungkapya setelah mengeluarkan sebatang rokok disakunya, menyalakan lalu menghisapnya

"A-apa ?"

"Kami tidak menikah, semuanya hanya rekayasa."

"Lalu ? Bagaimana dengan putramu ? Bukankah dia putramu ?"

"Ya, dia memang putra kandungku dengan Yeji. Tapi kami tidak menikah, Yeji tak mau ku nikahi, kejadian itu adalah kecelakaan. Tapi putraku bukan kesalahan." jelasnya,

seolah semua waktu terhenti, wanita bernama Ryujin itu mencoba untuk memikirkan kembali perkataan temannya itu

"B-bagaimana tentang kecelakaan itu ? Lalu kebaka–"

Jeno mematikan rokok itu dengan jari telunjuknya, terbayang bukan seberapa panasnya ? Tapi dia tak perduli.

"Kau tau ? Ada yang janggal dari peristiwa itu. Dan aku yakin, semua yang terjadi pada Yeji, berkaitan dengan kematian Yeri."

Dangerously | Nomin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang