Seorang pria berjalan lunglai memasuki kediaman rumahnya dalam keadaan mabuk, pria itu Lai Guanlin. Suami sekaligus ayah dari anak yang dikandung Huang Renjun, ah mari kita sebut nyonya Lai yang terhormat.
"Kau mabuk lagi ?" Tanya seorang wanita yang berjalan dengan anggun dari tangga, "Kakak." Wanita itu berjalan kearah adiknya dan memapah adiknya ketempat sofa yang tersedia. "Apakah ada masalah ?"
"Kedua anak itu, mereka ck pergi dari rumah Lee sialan Jeno. Kita tidak bisa mengawasi mereka lagi bukan ? Dan apakah kesempatanku akan hilang ?"
"Oh adikku yang malang, kau tenang saja sayang. Kau masih memiliki banyak kesempatan. Aku disini, sebagai seorang kakak, aku akan membantumu." Ucap wanita itu mutlak, seolah itu adalah janji besar yang harus ia tepati, "Terimakasih kak Yeeun."
•
•
•
•
"Pak, bisakah nanti berhenti dimini market depan ?"
"Bisa tuan."
Supir taxi itu menepikan mobilnya tepat disamping mini market, kedua lelaki submissive itu turun dari mobil tak lupa memberi perintah supir untuk menunggu sebentar. Mereka memasuki mini market tersebut dan mencari kebutuhan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup.
"Kak, mau ini."
"Ambillah, Nana."
Ketika kedua submissive itu selesai berbelanja, mereka mulai membayar barang yang mereka ambil.
Brugh
"Agh." Ringis orang itu, "Eh, m-maaf. Maaf nyonya."
"Tidak, tidak apa-apa nak. Haechan ? Jaemin ?"
"Maaf ? Anda mengenal kami ?" Tanya keduanya, wanita itu tertawa sejenak, sedikit tersinggung tapi tak apa. "Aku teman dari ayah kalian, perkenalkan namaku Mina." Wanita itu menjulurkan tangannya dan memperkenalkan dirinya kepada Haechan dan Jaemin, keduanya dengan senang hati menjabat tangan wanita itu. "Aku Haechan, dan ini Nana. Adikku."
"Ya, aku sudah mengenal kalian."
"Maaf nyonya, kami tidak bisa berbincang lama. Kami harus pergi nyonya."
"Baiklah, hati-hati. Sampai bertemu lagi Haechan, Jaemin."
"Permisi nyonya." Pamit keduanya,
Saat itulah, Haechan dan Jaemin cepat-cepat pergi dari mini market itu setelah tau bahwa wanita itu adalah teman orang tuanya. Mina segera membayar pesanan miliknya lalu masuk kemobil berniat untuk mengejar mobil taxi Jaemin dan Haechan.
"Mereka dimobil itu, kejar."
Mobil yang dikendarai Mina melesat cepat mengejar taxi depan, Haechan yang mengetahui bahwa ada yang tidak beres dari mobil belakang mereka meminta supir taxi itu menambahkan kecepatannya. Terasa sangat percuma, karena di jalan yang mulai sepi mobil milik Mina menyalip taxi didepannya lalu membanting setir kearah kanan guna membuat taxi itu berhenti, pada akhirnya taxi itu berhenti mendadak.
Seorang pria turun dari mobil hitam itu dan berjalan menuju kursi penumpang, Haechan memeluk erat Jaemin untuk melindungi adiknya.
"Mencoba kabur hm ?"
"Papa ?"
Pria yang disebut 'Papa' itu mulai menarik tangan Jaemin dan Haechan yang berusaha untuk tetap menjadi tameng Jaemin. Karena melihat 'pria' itu kesulitan, Mina keluar dari dalam mobil. Membuka pintu penumpang sisi lain untuk menarik Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerously | Nomin
FanfictionTerperangkap dalam genggaman sang ayah menjadi takdir yang mengerikan bagi Jaemin. "Your life is in my control. Because you're my obsession." - - - - warn!bxb nomin area on going gimme voment ! Story by ©jessichaxd