00. Awal Kisah

186 17 8
                                    

Bahu Untuk Ayara

Luke X Ayara

****

Mencuri dengar ucapan dua orang sahabat di tahun 1996:

"Hana, pokoknya kita kudu sahabatan sampe tua."

Hana mengangguk, "Semoga."

"Ya jangan semoga aja, harus kita usahakan. Nih sekalian nanti kalo anak kita beda jenis kelamin, kita jodohin biar kita besanan. Asyik banget dah."

"Mikirin anak, pikir tuh matematika lo kenapa bisa dapet 60."

"Astaga Hana, gue bagian ngegebet orang pinter aja, gue udah nyerah masalah matematika, btw ngomongin matematika, lo mau nikah umur berapa?"

"Au dah kapan, senemu jodohnya. Lagian nyambungnya dimana sih matematika sama nikah. Heran."

"Nyambung tau, matemanikah."

"Sumpah hahaha lucu banget ya Jihan."

"Gausah ketawa kalau ga ikhlas."

"Emang."

***

Lalu, di area yang sama di tahun 2019 terjadi perkelahian dengan oknum yang akhir-akhir ini sering menggelar agenda berantem bersama di tempat yang sama.

Dasi milik anak laki-laki ditarik oleh pihak perempuan. Kerah milik anak perempuan tersebut juga di tenteng layaknya anak kucing oleh pihak laki-laki.

"Lepasin dulu gak?"

"Nggak, lo dulu lepasin."

"Mana ada gue dulu, lo dulu yang lepasin."

"Nggak, gue nggak percaya sama muka lo."

"Gue lebih kaga percaya sama lo ya Maemunah tukang tipu."

"Enak aja lo."

"Eh leher gue kecekek bangsat, ini kalo gue mati namanya pembunuhan njing, gak lucu gue mati gara-gara dasi." Laki-laki bertubuh tinggi yang memakai seragam putih abu-abu langsung berseru begitu dasinya yang sedari tadi di pegang perempuan yang diajaknya berantem ini ditarik dengan kencang.

"ASTAGHFIRULLAHALADZIM AYARA LUKE! LEPASIN NGGAK KALIAN BERDUA?!"

Akhirnya, pak Handono selaku juru pemisah paling handal untuk kedua oknum ini datang setelah sebelumnya salah satu siswa tergopoh-gopoh mencari beliau yang tengah asyik ngopi di kantin.

"Ini pak Luke duluan nyari gara-gara sama saya!" Ayara yang kerah lehernya masih ditarik Luke langsung membela diri.

"Mana ada gue cari gara-gara, dimana-mana biang masalahnya itu elo," balas Luke yang juga tak mau disalahkan.

"Yeee, lo juga yang duluan. Siapa yang ngelemparin kerikil ke gue pas gue jalan kalau bukan lo."

"Ya emang bukan gue, kepedean aja lo, kali aja kan angin atau dedemit yang lemparin."

"Lo kali dedemitnya."

"Astaga ini saya masih berdiri di samping kalian sempet-sempetnya ya adu mulut di depan saya. Kalian ini astaga, capek saya."

"Saya juga capek pak," balas Ayara. Masih ada aja yang dijawab. Heran juga pak Handono dengan anak-anak ini.

"LUKE AYARA SAYA HITUNG SAMPE TIGA KALO KALIAN GA SALING LEPASIN SAYA HUKUM YA!"

Pak Handono mulai menggerakkan jarinya.

"Satu..."

Tidak ada tanda-tanda melepaskan dari oknum bersangkutan.

"Dua.... Tiga..."

Dan keduanya tidak benar-benar saling melepaskan.

"Astaga! Lepas!" Kali ini pak Handono langsung saja melepas paksa keduanya. "Yaampun bisa heran banget saya kalau kalian berdua nantinya jodoh dan menikah."

"Amit-amit astaga bapak omongannya jelek banget ih, mana ada!" Ayara langsung mengutuk ucapan pak Handono.

****

"Hai, nama gue Luke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, nama gue Luke. Lengkapnya, Luke Abinaya. Gue tau nama gue masih terdengar asing di kalangan kita. Makanya, kadang gue mempersilakan orang-orang buat manggil gue 'sayang' aja. Tapi, masih suka malu-malu gitu. Apalagi si Ayara. Motto hidup gue adalah menjahili Ayara demi pencapaian kebahagiaan yang hakiki. Cita-cita gue di masa depan nanti bahkan masih tentang Ayara, jailin dia pas udah jadi nenek-nenek. Hehe. Kenalan tuh apa lagi sih? Oiya gue ganteng keturunan ayah bunda. Sekian, salam sayang semuanya. Pumpung Ayara belum jatuh cinta sama gue, cinta gue murni milik semua orang saat ini."

"Halo, gue Ayara Garini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo, gue Ayara Garini. Biasa dipanggil Yara. Jujur aja gue terserah mau dipanggil apa juga asal tetep ada di jalur nama gue. Ayara, Yara, Rini, Ara, Aya terserah gapapa. Pengecualian untuk oknum Luke yang sering manggil gue buaya. Iya gue tau nama gue ada aya-nya. Tapi emang fagh lah ngeselin. Astaga ini ga boleh ngomong kasar ya? Yaudah udah terlanjur. Saat ini gue umur tujuh belas otw delapan belas tahun. Kesibukan sekarang sedang menikmati masa menjadi siswa kelas dua belas. Gue nggak tahu perbedaannya apa, yang jelas persamaannya gue tau. Yakni tetep harus ngebetah-betahin diri satu sekolah sama oknum Luke si playboy cap kapak. Yaudah apalagi? Nggak tau. Makasih."

***

Note: work ini udah nangkring lama banget. We believe in you, Lucas☺️

Disclaimer: Cerita ini mungkin mengandung banyak kata kasar, kebijakan pembaca sangat diperlukan. Cerita ini murni ingin aku remake dari ceritaku yang lama yang juga pernah aku tulis di wp. Tapi mungkin di banyak bagian aku ganti.
Kritik saran aku terima.

Terimakasih, dan Selamat Membaca

[✔] Begin Again (Lucas Wong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang