38. Obrolan Luke dan Jihan

15 9 0
                                    

***

Note: Ini adalah percakapan dalam beberapa waktu di scene cerita ini yang terpisah.

****

"Hai ganteng, gimana mosnya hari ini? seneng dong pastinya?"

Luke menghela nafas. "Apaan, aku terlambat hari ini."

"Maafin mama, mama lupa kamu harus berangkat jam enam."

"Nggak sih, Luke juga yang salah."

"Bagus kalau kamu sadar diri hehe. Berarti tadi sampai sekolah dihukum? Kasian banget anak mama, pengen mama masakin apa sore hari ini, biar baikan mood kamu?"

"Mi instan."

"Luke, waktu makan mi instan kamu selama seminggu ini sudah habis kamu gunakan semalam ya."

"Iya-iya, ikut mama aja, mama masak apa hari ini?!"

"Udang okei?"

Luke mengacungkan jempol tanda setuju dengan usulan mamanya. Sementara mamanya sibuk dengan persiapan makan malam mereka hari ini. Luke duduk di kursi bar minimalis dapur mereka.

"Ma?" panggil Luke kemudian.

"Iya?"

"Tadi pas aku terlambat, ada anak cewek yang juga terlambat."

Jihan yang tadinya sibuk dengan memotong bumbu, langsung meletakkan pisaunya kembali dan mendekat ke arah Luke. "Oh iya? Cantik anaknya?"

Luke mengangguk semakin membuat senyum Jihan mengembang. Makin tersadar bahwa anak laki-laki didepannya sudah beranjak besar. Padahal, Jihan masih ingat ketika menggendong Luke di pangkuannya. Memang benar kata orang-orang bahwa masa anak nemplok ke orang tua itu hanya sebentar.

"Cantik, tapi bukan itu pointnya."

"Apa dong?!"

"Setelah dihukum, kita kan ke kelas masing-masing dan ternyata dia sekelas sama aku. Dan ketika istirahat, aku lihat dia berjalan ke kantin sama temennya. Karena aku juga laper belum sarapan juga—"

"Salah sendiri di bawain bekel nggak mau," potong Jihan yang tak mau disalahkan atas kelaparan anaknya.

"Iya deh emang urusan debat Luke akan kalah dengan mama. Tapi kemudian setelah di kantin aku makin kepo sama dia."

"Wah, kenapa tuh?!" sahut Jihan penasaran.

"Dia berani banget mah, nggak pernah Luke nemuin cewek seberani dia."

"Emangnya dia berani kenapa?"

"Kan temen dia ada yang di siul-siulin sama anak cowok gitu, dan di body shaming sampe nangis. Eh sama dia langsung disamperin sekumpulan cowok itu dan diteriakin habis-habisan. Dia minta para cowok itu buat minta maaf. Terus yang bikin Luke makin kagum adalah, dia tetep bertahan sama prinsipnya. Dia nggak salah karena membela temannya, tapi disuruh minta maaf sama yang katanya kakak kelas itu. Dan dia tetep nggak minta maaf. Dan berakhir dia di hukum."

"Ah kasian, mau dia kakak kelas kalo salah tetep harus minta maaf dong. Ngeselin banget. Kamu belain dia nggak?"

"Nggak sih."

"Lah kenapa?"

"Luke ditahan mulu sama Mahen, katanya nggak usah ikut campur nanti ikut kena. Masalahnya malah tambah panjang."

"Nggak ada adegan heroiknya dong."

"Luke juga sedih sih, tapi Luke berhasil nyelipin minum di laci mejanya."

[✔] Begin Again (Lucas Wong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang