Hayiii, kabar baik? Kita ketemu di tanggal ganjil lagi. Jangan lupa vote dan komen yaa jika kalian baca cerita ini. Gumawo.
****
Yara menyeduh teh untuk mamanya begitu beliau bertamu ke rumah miliknya dan Theo setelah dua hari Yara resmi jadi istri Theo. Theo masih berada di kantor, dan kelihatannya dia akan lembur malam ini. Cuti menikah kelihatannya tidak berlaku untuk pasangan ini.
Yara juga tidak mempermasalahkan, karena Theo tidak membiarkan Yara benar-benar sendirian di rumah. Tadi pagi saja, Theo sengaja mengirim guru masak untuk Yara karena tempo hari Yara sempat berbicara dengan Theo bahwa dia belum bisa memasak dan takut tidak bisa memasak untuk Theo. Dan takut gagal menjadi istri yang baik.
"Yara," panggil Hana begitu Yara sudah selesai dengan kesibukannya di dapur. Gadis itu pun sudah meletakkan nampannya di meja dan kini duduk di sofa berhadapan dengan mamanya.
"Iya ma?"
"Suami kamu belum pulang?"
"Oh kak Theo? Belum, katanya masih ada urusan di kantor. Ditinggal persiapan nikah kemarin agaknya ada yang sedikit teledor," jawab Yara.
Hana mengangguk-angguk. "Theo baik?"
"Baik kok sehat, gini-gini Yara pandai ngerawat orang hehe, kan mama sendiri pernah muji Yara kalau Yara paling hebat ngurusin mama kalau pas mama sakit."
Hana tersenyum lantas kemudian menggeleng pelan. "Bukan, kalau itu mama sudah percaya dengan kamu. Theo baik kan ke kamu?"
"Jelas, susah nemuin orang sebaik kak Theo di dunia ini ma. Kayaknya dia satu-satunya deh."
Hana mengangguk-angguk. "Yara, mama cuman mau bilang, tidak baik memaksa apalagi soal perasaan. Mama berharap segala keputusan yang sudah kamu ambil ini, kamu sudah mempertimbangkannya matang-matang."
"Mama nggak suka sama kak Theo ya?" tanya Yara khawatir.
Hana menggeleng. "Suka, Theo juga yang bantuin mama buka bisnis kue kemarin, bahkan dia selalu menyempatkan diri untuk datang bantu-bantu mama, dan dia juga secara personal melamar kamu lewat mama."
Yara tertegun, tadinya dia pikir pernikahannya dengan Theo hanya sebatas ucapan dan pagelaran pesta saja. Ternyata, ia tidak tahu bahwa Theo benar-benar se-serius itu padanya.
Hana tadinya ingin berbicara lebih lanjut, tetapi melihat perubahan wajah putri semata wayangnya ia langsung mengurungkan niatnya.
"Ma," panggil Yara setelah terdiam cukup lama.
"Iya?"
"Aku rasa aku belum—ah enggak, aku rasa aku nggak akan pernah menyukai dan mencintai kak Theo."
Kali ini Hana yang terdiam.
"Tetapi, waktu bisa bikin perasaan itu berubah kan ma?" Yara bertanya kembali.
"Yara, kalau boleh mama memberi kamu saran, menyakiti seseorang itu ada banyak cara. Salah satunya adalah menggantungkan seseorang pada harapan yang bahkan tidak jelas. Berubahnya perasaan nggak bisa dipastikan sayang."
****
"ANJING!!! GUA UDAH BILANG GUE DI BELAKANG PINTU NGAPA LO TEMBAK SIH TOLOL!!!" Gibran misuh-misuh di sofa ruang tamu rumah Luke sembari membanting ponselnya di sofa dekat dengan Delan duduk.
"Lo psikopat apa gimana sih anjret, makanya mau masuk rumah tuh salam bego. Merem kan lo pas diajar agama?! Makanya ga tahu aturan," balas Luke yang tak mau disalahkan setelah berhasil menembak Delan yang menjadi teman setimnya di game yang saat ini ia mainkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/279932435-288-k305914.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Begin Again (Lucas Wong)
Novela Juvenil(Completed) Lucas wong as Luke Abinaya Ft. You as Ayara Garini Ayara adalah sosok perempuan santai cenderung ceroboh yang menyukai bermacam hal di dunia ini terkecuali satu, Luke Abinaya. Sementara, Luke adalah pria yang sering kali terlihat cekcok...