Holaaa, publish di menit terakhir tanggal ganjil. Jgn lupa tap vote dan ketik komen di kolom ini ya bestie, gomapseumnida.
****
Theo mempersilakan Yara begitu ponsel Yara berbunyi di tengah-tengah pembicaraan mereka.
"Cepet amat lo nyampenya? Besok aja ya jadiin gue babunya," ucap Yara mengawali pembicaraan di telfonnya dengan Luke. Dia sudah sedikit minggir dari Theo. Sementara Theo masih memandangi punggung Yara yang menjauhinya.
Tetapi, tidak ada sahutan dari balik telfon. Yara memeriksa layar ponselnya kembali untuk memastikan bahwa ini benar-benar sambungan telfon dari Luke. Signal ponselnya pun ketika ia lihat juga penuh, tidak ada masalah. Tetapi, kenapa tidak ada suara? Biasanya Luke paling berisik ketika berbicara dengan Yara. Meskipun Yara hanya meresponnya dengan gumaman, Luke dengan gelar magister bacotnya pasti selalu punya bahan untuk ngerusuh ketika sudah berbicara dengan Yara.
"Iya-iya gue tau lo tuh kaya. Gausah sombong dengan ngabisin pulsa nelfon gue. Gue gini-gini sibuk asal lo tau aja." Yara kembali berbicara.
Dan tetap tidak terdengar apapun, hening. Yara jadi suuzon, kali aja Luke saat ini sedang mengusilinya. Emang ya kelakuan Luke nggak ada berubahnya.
"Gue matiin ya setan?!"
"Serius ini nomor tunangannya?"
"Ya kan namanya udah jelas."
Samar-samar terdengar suara orang mengobrol dari seberang telfon. Namun, dari analisis Yara, suara yang terdengar bukan suara Luke. Mengingat, Yara sudah terlampau hafal dengan suara Luke karena lelah mendengar semua bacotan dan banyolan Luke Abinaya. Tadinya, Yara mau menutup telfon yang menurutnya hanya keisengan Luke ini. Tetapi, kemudian prasangka buruknya jadi kemana-mana. Takutnya Luke diculik, mengingat suara yang didengar Yara saat ini adalah suara bapak-bapak umur empat puluh lima tahunan lebih.
Yara dapat menduganya karena kualitas suara tersebut sama dengan suara milik pak Yat—penjual cilok langganan Luke yang beberapa bulan kemarin baru saja berulang tahun ke lima puluh tahun. Yara tahu fakta tersebut karena Gibran menggembar-gemborkan ke seluruh penjuru sekolah bahkan repot-repot ke siaran radio sekolah hanya untuk memberi tahu bahwa di hari tersebut cilok pak Yat gratis yang nantinya seluruh tagihan di cilok pak Yat akan dibayar oleh Luke sebagai bentuk kado ulang tahun untuk pak Yat. Luke doang emang. Ga khayal banyak yang seneng sama Luke, ah, sejenak Yara merutuki kesalahannya kenapa ia dulu benci banget dengan Luke. Kalau aja dia agak bersabar dikit, makmur kali hidup SMA nya.
"Halo? Ini dengan ponsel Luke Abinaya bukan?" Yara kembali bertanya.
"Ah.... begini mbak, mbak tunangan mas pemilik ponsel ini kan?" sahut seseorang di balik telfon. Suara berat dari pemilik membuat Yara benar-benar yakin bahwa yang membawa ponsel Luke adalah seorang bapak-bapak.
"Mohon maaf sebelumnya, kenapa ponsel Luke ada di anda?"
"Begini mbak, mohon maaf juga saya menganggu waktunya. Saya hanya ingin mengabari bahwa masnya saat ini sedang ada di rumah sakit."
"HAH? GIMANA? NGAPAIN?" teriak Yara kaget, bahkan teriakannya mampu membuat Theo yang tadinya ingin mengeluarkan rokoknya karena kelamaan nunggu Yara jadi mengurungkan niatnya.
Yara terkejut, bagaimana bisa Luke sudah ada di rumah sakit, padahal beberapa menit sebelumnya mereka masih berbincang di telfon dengan suara Luke yang masih renyah.
"Jadi begini mbak, saya hubungin mbaknya karena mbak tunangan ada di panggilan cepat. Masnya tadi nabrak mobil saya dan tidak sadar makanya saya bawa ke rumah sakit Vision karena yang terdekat. Jadi, saya ingin memberi tahu mbaknya mengenai kondisi mas—"
![](https://img.wattpad.com/cover/279932435-288-k305914.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Begin Again (Lucas Wong)
Teen Fiction(Completed) Lucas wong as Luke Abinaya Ft. You as Ayara Garini Ayara adalah sosok perempuan santai cenderung ceroboh yang menyukai bermacam hal di dunia ini terkecuali satu, Luke Abinaya. Sementara, Luke adalah pria yang sering kali terlihat cekcok...