"Raya! kumpul OSIS!" Baru aja Raya menyuapkan makanan yang dia beli dari kantin, suara Haidan menggelegar di seluruh ruang kelas, Raya memang sengaja tidak pergi ke kantin, ia malas bertemu dengan Alea, yang sudah pasti menyuruhnya menjauhi Nathan secara terang terangan. yang berakhir dikuti oleh Yaya dan Sena.
"Gausah teriak teriak gue gak budeg!" pada akhirnya Raye emosi
"Iye iye gausah ngegas, ayo, Ray, entar kak Ren banyak omong kalo kita telat." Raya menghela nafas lelah. "Gue baru aja mau makan, loh, belom sesuap."
"Lagian heran gue, bisa nunda dikit gaksih kumpulnya, masa baru jam istirahat harus kumpul." kata Sena mencebik.
"Yaaa gimana emang gini peraturanya." pada akhirnya Raya pasrah, dia menutup makanannya, lalu melangkah gontai menyusul Haidan.
-
"Mau kemana lo?" Tanya Harsa yang baru saja menempatkan diri di kantin dengan bakso di tanganya, sebenarnya dia sudah menebak kemana jefan mau pergi, tapi namanya juga basa basi.
"Rapat OSIS, gue duluan." katanya sedikit berlari dari area kantin
"Heran gue sama anak OSIS, apa sih yang mereka rapatin tiap hari ada aja, gak pagi, istirahat, jam pelajaran rapaaat muluuu." celoteh Harsa.
"Ya udah sih biarin, kalo lo mau gantiin ya sana." jawab Dika sewot, Nathan yang dari tadi diam sebenarnya sedang memperhatikan sesuatu yang sedikit mengganjal di pikirannya.
Haidan dan Raya.
Mereka pacaran? tanya nya dalam hati.
Dan Raya baru akan melangkah untuk ke ruang OSIS dengan Haidan, tapi Raya tidak memperhatikan sekitarnya, ada lantai yang basah sehabis di pel, Raya terhuyung dan hampir saja jatuh untung ada Haidan yang menolongnya
Di sisi lain tepat saat Raya akan jatuh Nathan justru berdiri secara tiba tiba.
Srett
Suara kursi yang sedari tadi ia duduki, membuat atensi para murid tertuju pada Nathan yang berdiri secara tiba tiba.
"Kenapa, Nath?" Tanya Harsa
Pandangan nya masih tertuju pada dua sejoli yang malah tertawa setelah tragedi Raya tadi
Mata Harsa mengikuti arah pandang Nathan "pantesan si Nathan panik, lagi jealous." katanya mencolek dagu Dika
Ew!
"Jijik, Sa!"
Nathan kembali duduk dan melirik mereka berdua tajam.
Oh gak mereka tidak sampai disitu, mereka berdua akan selalu mengganggu Nathan sampai dia benar benar marah, padahal juga gak segitunya, tapi memang serem kalau sampai Nathan marah.
"Kasian ya, Sa?" ucap Dika tiba tiba
Harsa yang sudah kembali fokus ke makanannya kini menatap Dika "Apanya?" Tanya Harsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionDua kepribadian yang berbeda dengan takdir yang sama, kehilangan. "Karena dalam hidup gue. Cukup gue kehilangan satu kali, yaitu bunda. Gue gaakan sanggup kehilangan lagi setelah bunda, terutama lo." Hening setelah itu. Nathan membawa pandangannya m...