R-6

834 164 22
                                    

Jika ada yang mengatakan bahwa Mark adalah pangeran yang pemberani dan tegas, maka Noah adalah orang pertama yang akan menyanggahnya. Noah sangat tahu bagaimana Mark. Lelaki itu berhati lembut dan tak berani menentang sang ibu sekalipun itu untuk memperjuangkan perasaannya, cintanya.

Hari ini tepat detik ini Noah harus berhenti berpikir seperti itu. Untuk pertama kalinya sang pangeran yang dielu-elukan melawan sang ibu demi gadis yang ia cintai. Mark mendatangi Rosella dan mengulurkan tangannya untuk mengajak berdansa, tak peduli bahwa tatapan mata bingung penuh keterkejutan dari para undangan yang hadir, bahkan Noah sekalipun.

Keterkejutan itu kini berubah menjadi rasa penasaran pada Rosella. Apakah gadis itu akan menerima uluran tangan Mark atau menolaknya dan memenuhi janjinya untuk menjadi pasangan berdansa Noah?

Namun, raut wajah bingung Rosella sudah cukup membuat Noah mengerti bahwa gadis itu dilanda kebingungan. Bahkan pemilik mata coklat terang itu terus menatapnya seolah mengirim sinyal untuk meminta bantuan. Jadi, sebagai seorang pria Noah akan membantu Rosella dengan mendekat ke arahnya.

"Mark," lirih Rosella ketika mendapati Mark yang ia kenal berada di belakang Marcio.

Namun, panggilan lirih itu mampu membuat Marcio dan Elisa membatu sesaat, terutama Elise yang berpikir bahwa Rosella sudah melupakan Marcio.

"Ada apa, Rosella? Kau sudah merindukanku? Bukankah kau mengatakan kau membenciku?" Mark mengatakan itu dengan santainya.

"Aku membencimu," lirih Rosella Marcio terkejut dengan perkataan Rosella bahkan lelaki itu menarik uluran tangannya.

"Maaf, Yang Mulia, tapi Lady Rosella sudah berjanji untuk berdansa denganku." Noah menyelamatkan Rosella.

"Maafkan aku Lady, kau pasti terkejut. Lady Vivian memintaku mengajakmu berdansa karena dia sedang tak enak badan. Aku tak berpikir bahwa kau sudah memiliki pasangan."

Rosella dan Noah melirik ke arah Vivian yang sedari tadi tersenyum ke arah mereka, sepertinya ucapan Marcio benar adanya. Hal itu semakin menguatkan pikiran Noah bahwa sepupunya adalah lelaki yang pengecut.

"Ah begitu rupanya. Kalau Ella tak keberatan, aku tak masalah jika kalian berdansa. Lagi pula itu hanya berdansa." Rosella melirik ke arah Noah.

"Tapi-"

"Menolak anggota kerajaan artinya kau siap mati Ella." Mark bersuara tanpa memberikan solusi yang diharapkan Rosella.

"Baiklah Yang Mulia." Noah tersenyum dengan jawaban Rosella. Setelah ini ia yakin bibinya akan dikelilingi kemarahan.

"Aku akan menunggumu di sini Ella. Dan pastikan kau tak menginjak kaki pangeran." Noah memperingatkan dengan senyum jenakanya yang sama sekali tak lucu bagi Rosella. Gadis itu kini benar-benar takut akan menginjak kaki Marcio.

"Mari Lady." Rosella menerima uluran tangan Mark dan ikut berdansa bersamanya.

Alunan musik klasik sangat familiar bagi gadis yang sering melihat drama musikal bahkan dia pernah ikut dalam drama musikal selama setahun yang membuat ia sangat paham cara berdansa ala bangsawan yang penuh aturan. Meskipun begitu Rosella tak bisa menghentikan rasa gugupnya ketika dihadapkan kepada pangeran yang begitu gagah dan tampan di depannya.

"Apa kau membenciku?" bisik Marcio membuat Rosella bingung kenapa lelaki itu tiba-tiba mengatakan ia membencinya.

"Siapa saya berani membenci Yang Mulia?"

"Kau memanggilku Yang Mulia ketika berdua adalah tanda bahwa kau membenciku. Dan aku memang pantas mendapatkannya." Rosella benar-benar tak mengerti apa pun.

✔️Lady RosellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang