R-7

844 154 28
                                    

Seratus dua puluh, kurang lebih sebanyak itu Rosella mondar-mandir di depan Mark yang sibuk membaca buku entah buku apa Rosella tak peduli. Gadis itu sedang mengorganisir pikirannya berkat serangan fakta yang baru ia ketahui tentang manusia bernama Rosella. Ada banyak hal yang membuatnya mengalami serangan kaget.

Fakta bahwa ia dan Mark pernah menjadi sepasang kekasih, sementara sekarang Mark akan bertunangan dengan Vivian.

Hal itu membuat ia bertanya-tanya bagaimana bisa mereka putus? Apa Mark berselingkuh dengan Vivian? Apa keluarga Vivian mengancamnya dan membuat mereka putus? Atau yang paling mungkin adalah ia yang berselingkuh dengan Noah. Semua itu membuat kepalanya pening apalagi si pencabut nyawa magang itu tampak tak terusik dengan segala kebingungan Rosella. Memang Mark pantas untuk ia beri kalimat umpatan.

"Aku bisa mendengarmu mengumpat padaku 48 kali." Mark akhirnya bersuara dan itu menarik Rosella untuk duduk dan mengintrogasi si malaikat magang tak berguna itu.

"Sejak kapan aku berkencan dengan Pangeran ketiga?" tanya Rosella.

"Sejak festival di ibu kota dua tahun lalu." Merasa Mark bersikap kooperatif, Rosella bersiap memberikan pertanyaan lanjutan.

"Apa kami saling mencintai? Maksudku ketika kami berkencan apa kami terpaksa atau ... kau sering melihat di drama, 'kan kadang pasangan berkencan karena terpaksa, seperti sedang perpura-pura." Mark tentu tahu maksud Rosella, dia sering melihat drama ketika masih di cabang Korea dulu. Alasannya untuk belajar bahasa, tapi nyatanya dia masih payah dalam bahasa Korea.

"Kalian saling mencintai bisa dibilang kalian saling tergila-gila." Rosella semakin penasaran dengan kisah hidup Rosella sebelumnya.

"Lalu, kenapa kami putus? Bukankah kami saling mencintai?" 

"Ehm mungkin kalian tak sampai segila itu untuk terus bersama," lanjut Mark yang membuat darah Rosella mendidih.

"Mark!"

"Pertama karena status kalian. Meskipun kau anak dari Count, tapi ibumu dan kau tak diterima di lingkungan sosial karena masa lalu kalian. Kedua karena Count sendiri tak ingin kau mengambil lelaki yang disukai anaknya--"

"Apa dia menyuruhku putus?" Mark berdecak dengan Rosella yang memotong ucapannya. 

"Tidak."

"Lalu? Apa Mark selingkuh dengan Vivian? Aku sudah menduganya, pasti dia terpesona dengan kecantikan Vivian. Malang sekali nasibmu Rosella." Mark hanya bisa geleng-geleng dengan reaksi Rosella.

"Aku tak akan menyangkal bahwa Vivian bisa menjadi alasan, tapi ini dilakukan untukmu juga."

"Apa? Apa seseorang akan membunuhku jika aku bersamanya?" Mark mengangguk kemudian ekspresi Rosella menjadi pias. Gadis itu ingat tentang beberapa bandit yang mencoba membunuhnya.

"Damn, ini terlalu drama untuk hidupku! Bahkan Cinderella tak diancam seperti itu." 

"Kau bukan Cinderella, jika aku perlu mengingatkanmu." Rosella tertawa kering dengan ucapan dari Mark yang menohok.

"Tapi, sekarang bisa dikatakan posisimu sedang terancam karena Mark."

"Karena kau? Tentu saja semua ini karena kau!" Rosella membuat sebuah spekulasi bahwa Mark yang disebutkan Mark adalah malaikat pencabut nyawa magang itu, padahal maksud Mark adalah Marcio.

"Bukan aku, tapi Mark Pangeran ketiga! Dasar bodoh!"

"Kau yang bodoh!" Mark berdecak kenapa dia kena umpatan lagi.

"Sudahlah, sekarang apa rencanamu?" tanya Mark, ia harus melihat seberapa besar ancaman yang terjadi pada setiap rencana dari Rosella.

"Noah mengajakku bertunangan, tentu saja aku akan bertunangan dengannya. Dia kaya, tampan dan seksi." Mark memutar bola matanya, tentu saja pikiran Rosella tak akan jauh dari uang dan lelaki tampan.

✔️Lady RosellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang