R-32

433 101 7
                                    

Beberapa hari menginap di rumah Noah akhirnya kali ini Rosella memijakkan kaki ke kediaman Castillo. Dia penasaran apakah Vivian baik-baik saja selama ia pergi. Ia khawatir Marquess Rian akan menargetkan Vivian, bagaimanapun gadis itu terlalu lemah dan naif untuk melawan manusia ular seperti Marquess Rian.

Namun, sepertinya kekhawatiran Rosella tak berdasar. Ketika ia pulang, Vivian sedang berbincang dengan Marquess Timothy untuk membahas bisnis mereka. Sepertinya mereka cepat dekat.

"Ella?" sapa Vivian ketika mendapati Rosella masuk ke dalam rumah.

"Salam, Marquess Timothy."

"Salam Lady Castillo." Marquess Timothy menyapanya dengan hangat, sepertinya lelaki itu masih berterima kasih atas bantuan dari Rosella selama ini.

"Bergabunglah dengan kami," pinta Vivian dan Rosella menyetujuinya. Sekalipun ia lelah, ia harus memastikan semuanya baik-baik saja.

"Apa Duke Skarsgard sudah membaik? Aku dengar tiga hari yang lalu beliau sudah sadar." Rosella mengangguk.

"Iya. Duke sudah baik-baik saja, dia bahkan sudah bisa mengangkat pedangnya. Tak perlu khawatir," gurau Rosella. Ia ingat bahwa Marquess Timothy adalah salah satu orang yang mengkhawatirkan Noah.

"Syukurlah jika seperti itu." Kelegaan tepat membungkus wajah Marquess Timothy, sepertinya tak salah jika Noah mengatakan bahwa Marquess Timothy adalah orangnya.

"Sebenarnya apa yang terjadi, Ella? Aku ingin bertanya padamu, tapi saat itu sepertinya kau tak bisa diajak bicara."

Vivian memang langsung datang ke dukedom Skarsgard ketika mendengar kabar bahwa Rosella dan Noah diserang. Awalnya ia cukup bersyukur ketika ia menemukan Rosella tak terluka sama sekali. Namun, kelegaan itu terlalu awal karena jiwa Rosella tak baik-baik saja. Gadis itu terus menangis di samping tubuh Noah yang tertidur.

"Seperti yang kau tau, kami diserang." Rosella mengungkapkan fakta yang sudah diketahui banyak orang.

"Kenapa?" tanya Vivian. Gadis itu belum mengerti bahwa sekarang nyawa kakak angkatnya sedang diancam oleh banyak pihak.

"Apa ini ada hubungannya dengan kerja sama kita?" tanya Marquess Timothy.

Rosella tak menyanggah spekulasi itu. Baginya setiap hal bisa jadi alasan. Entah karena bisnisnya atau karena hubungannya dengan Noah, semuanya bisa menjadi alasan.

"Kita akan tau setelah menangkap pelakunya," jawab Rosella dengan tenang padahal dalam hatinya dia terus bertanya-tanya kenapa Kailon belum kembali untuk melapor.

"Kau sudah tau siapa pelakunya?" tanya Vivian mulai tertarik. Ia ingin memberi pelajaran pada manusia yang hampir melukai kakaknya. Vivian bahkan sudah mencampur beberapa rempah untuk disemprotkan di wajah orang itu.

"Sudah. Pelaku yang kami tangkap bahkan sudah mengatakan siapa yang menyuruhnya?"

"Siapa?" tanya Marquess Timothy dan Vivian bersamaan.

"Marquess Rian."

"Ternyata benar dia! Butler! Ambilkan semprotan rempahku. Aku akan membuat lelaki sialan itu buta!" Rosella mengerjap kaget. Apa yang ada di sampingnya sekarang adalah Vivian atau arwah lain yang memasuki Vivian. Kenapa gadis itu berubah secara tiba-tiba.

"Vivi, siapa yang mengajarimu melakukan itu?" tanya Rosella sementara Marquess Timothy tampak mengulum senyumnya.

"Derrick."

"Apa saja yang dia ajarkan?"

"Dia mengajariku cara membela diri dan mengumpat. Aku sekarang sangat pintar mengumpat, kau ingin mendengarnya?" Rosella memijit pelipisnya, bagaimana bisa Derrick mengajarkan cara mengumpat pada seorang wanita bangsawan?

✔️Lady RosellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang