Hayo!! Author balik lagi:)Happy reading guys^^
-----------------------------------------------------------------
Dua insan yang baru saja tiba di rumah langsung melangkah masuk ke dalam rumah, namun saat Kevin dan Renia hendak ke atas langsung di hentikan oleh tubuh mungil yang berlari ke arah mereka, lebih tepatnya ke arah Kevin dan langsung berhambur memeluk kaki pemuda itu.
Kevin yang awalnya terkejut langsung menunduk, tangan mungil itu masih memeluknya dengan erat sesekali mengendus. Pemuda itu berjongkok dan membuat tubuh mungil itu mendongak menatapnya dengan kilatan mata yang menggemaskan.
"Rey kapan kesini?" Pemuda itu bertanya dengan lembut.
Si mungil tersenyum riang melihat seseorang yang sedari tadi ia cari saat pertama kali datang ke sini.
"Acel (uncle)" sambil menepuk-nepuk kaki Kevin dengan kedua tangan mungilnya.
Kevin yang melihatnya gemas dan langsung mencubit pipi gembulnya. Renia yang berada di sana hanya terdiam menyaksikan kelembutan Kevin pada balita yang entah siapa itu Renia tak tau.
"Rey kamu di mana? Nenek di sini ayo." Suara itu semakin mendekat dan Kevin beserta Renia menoleh saat melihat Sofi berlarian mendekati balita gembul itu.
Si mungil menggeleng lalu merentangkan tangannya seolah meminta Kevin untuk menggendong nya. Kevin yang mengerti lantas segera mengangkat tubuh mungil itu ke dalam gendongannya.
"Acel (uncle)" si mungil memeluk leher Kevin membuat pemuda itu tersenyum senang.
Kevin sangat menyukai anak kecil, dan si mungil memang sangat dekat dengan Kevin.
Sofi menghela nafas menatap tubuh mungil itu yang memeluk erat Kevin. "Nenek di sini loh, Rey." Ucapnya berniat untuk menggoda si mungil.
Kevin yang melihat Rey masih memeluknya lantas tersenyum sembari mengelus punggung kecil itu.
"Kayaknya baby Rey kangen banget sama kamu, Vin." Tutur Sofi.
"Kalian baru pulang jadi gih ganti baju terus turun buat makan, sini biar baby Rey sama nenek." Sofi melangkah mendekat hendak mengambil alih tubuh mungil itu dari Kevin namun justru si mungil semakin erat memeluk Kevin.
"Biar Kevin aja, ma." Sofi menghela nafas lalu mencubit pipi gembul itu dengan gemas.
"Kangen banget ya sama uncle sampai nenek di cuekin." Ucap Sofi tersenyum.
Kevin menoleh ke arah Renia yang masih terdiam menatap mereka. "Ayo." Ajaknya pada gadis itu lalu melangkah menuju ke lantai atas dengan Renia yang ikut di belakangnya.
"Uncle ganti baju dulu oke, Rey diem di sini tunggu uncle." Balita itu mengangguk patuh setelah Kevin mendudukkan tubuh mungilnya di atas ranjang.
"Gue ganti baju dulu," ucap Kevin yang langsung di angguki oleh Renia.
Karena merasa cukup letih gadis itu ikut duduk di tepi ranjang, sesekali matanya mencuri pandang ke arah balita yang masih asik menarik seprai yang bergambar bola basket itu. Ia sedikit tersenyum karena melihat balita itu masih fokus menarik-narik seprai dengan pipi gembul kemerahan, menambah kesan menggemaskan.
Beberapa menit kemudian Kevin sudah selesai dan kini berganti pakaian dengan kaos oblong serta celana pendek selutut.
"Main apa tuh," sambil menciumi sesaat pipi gembul itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
because of an incident
Romance[SLOW UP] Kisah seorang gadis dan laki-laki yang di persatukan karena sebuah insiden. dimana laki-laki itu bertanggung jawab atas kemauannya sendiri. Renia si gadis lugu yang telah kehilangan kehormatannya karena telah di renggut paksa oleh orang ya...