•23•

217 6 0
                                    


Jangan lupa Vote ya karena VOTE dari kalian sangat berharga bagi Author♡

Plagiat dilarang mendekat!!!

Setelah membawa Renia ke dalam kamar kini mereka berdua tengah duduk di tepi kasur. Kevin mendekat ke arah nakas yang tepat berada di sampingnya, pemuda itu mengambil segelas air yang sudah tersedia setelah itu di sodorkannya pada Renia.

Renia pun menoleh lalu terdiam sesaat menatap tangan Kevin yang menggenggam gelas berisikan air tersebut.

"Minum," suruhnya.

Renia langsung mengambil alih gelas itu lalu meminumnya, hingga tandas karena sungguh dirinya tengah merasa kehausan karena sedari tadi menyambut para tamu. Sedangkan Kevin terdiam memperhatikan.

Setelah itu Renia kembali menyodorkan gelas yang kini sudah kosong tersebut pada Kevin. "Makasih," ucapnya.

Kevin hanya mengangguk lalu menaruh gelas itu ke tempat semulanya, yakni di atas nakas.

Setelah itu hening... tak ada satupun dari mereka yang membuka suara. Entah kenapa Renia sedikit merasa risih karena dia berada di satu kamar bersama Kevin. Bukankah Renia sudah pernah tidur di temani Kevin? Ingatkah kalian saat dimana Kevin membawa Renia ke apartemen nya saat di mana ia kali pertama mengetahui kehamilan gadis itu dan tepat di saat tengah malah Kevin terbangun karena mendengar teriakan Renia saat itu.

Oke mungkin kejadian itu terjadi saat Renia setengah sadar. Karena gadis itu tengah trauma bukan. Lupakan saja.

"Ren," panggil Kevin seraya menggaruk tengkuknya, entah kenapa laki-laki itu merasa sedikit canggung. "Kalo capek istirahat aja," lanjutnya lalu setelah itu pemuda itu berdiri.

Renia yang melihat itu mendongak memperhatikan Kevin yang kini berjalan menuju ke arah lemari, pemuda itu terlihat mengambil handuk. Kevin mau mandi, pikir Renia.

Setelah mengambil handuk Kevin berbalik menghadap Renia. "Gue mandi dulu lo bisa mandi setelah gue nanti," tuturnya lalu melangkah masuk ke dalam toilet.

Sesaat Renia terdiam melihat Kevin, lalu gadis itu menghembuskan napasnya. Ia kini harus terbiasa berada di dekat pemuda itu karena bagaimanapun statusnya kini suda sah menjadi istri dari Kevin.

Sungguh Renia tak pernah membayangkan hal itu.

Renia menyapu pandangannya keseluruh ruangan. Putih abu mendominasi ruangan ini dan Renia menyukai kedua warna tersebut. Baginya kedua warna itu senada dan tidak terlihat mencolok dan tidak mengganggu indra penglihatannya.

Direbahkannya badannya ke atas kasur empuk itu, nyaman sekali rasanya. Mungkin karena ia lelah Renia sedikit memejamkan matanya merasakan sensasi yang sangat nyaman. Kamar Kevin enak juga batinnya.

Setelah beberapa menit akhirnya Kevin selesai dengan ritual mandinya. Kini pemuda itu sudah tampak segar daripada sebelumnya. Dengan rambut yang masih basah pemuda itu berjalan ke lemari untuk mengambil handuk yang sering ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya.

Sedangkan Renia yang mendengar sedikit suara yang di timbulkan oleh Kevin tentunya, gadis itu membuka matanya lalu melihat Kevin yang tengah mengeringkan rambutnya. Renia langsung terduduk dan sedikit aneh setelah melihat cara pemuda itu yang menggosok rambutnya dengan handuk namun terlihat sedikit kasar.

because of an incidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang