•27•

181 8 0
                                    


Jangan lupa VOTE ya karena VOTE dari kalian sangat berharga bagi Author ♡

Plagiat dilarang mendekat!!!

Renia melangkah ke arah gerbang sekolah dan tepat saat di depan gerbang dengan tiba-tiba sebuah mobil berhenti di depannya. Renia menoleh saat seseorang yang berada di dalam mobil itu menurunkan kaca mobilnya.

"Ck, lama. Masuk!" Suruh orang di dalam mobil itu yang tak lain dan tak bukan adalah Kevin.

Pemuda itu sedari tadi sudah lama menunggu Renia di dalam mobil.

Mendengar itu Renia langsung masuk dan duduk di samping Kevin. Sedangkan lelaki itu langsung menjalankan mobilnya setelah Renia masuk.

Mobil Kevin terhenti karena sedang lampu merah. Dan tak ada satupun dari keduanya mengeluarkan suara, Kevin yang sibuk menyetir dan Renia yang memandang lalu lalang kendaraan dari kaca mobil.

Namun ada satu hal yang menarik perhatian Renia, di tepi jalan tepatnya di dekat taman kota terdapat penjual sate kambing yang terlihat sangat menggiurkan di matanya. Bahkan pedagang sate itu sepertinya di kerumuni banyak pelanggan, pasti enak pikirnya.

Melihat itu membuat perutnya keroncongan, sepertinya cacing-cacing di dalam perutnya berontak minta di isi. Ah! Ia lupa atau mungkin seseorang yang berada di dalam perutnya yang meminta.

Gadis itu mengusap kecil perutnya yang masih rata, membayangkan makan sate siang-siang begini semakin membuat dirinya ingin makan.

"Aish! Lama gak tau gue lelah apa," omel Kevin karena lampu merah tak kunjung berubah menjadi hijau.

Renia yang mendengar gerutuan lelaki di sampinya itu lantas menoleh. Ia dapat melihat wajah lelah milik Kevin bahkan pemuda itu terlihat amat capek.

Renia yang tadinya hendak memberi tahu Kevin jika ia ingin makan ditempat pedagang sate itu ia mengurungkan niatnya, merasa tak enak pada Kevin. Pemuda itu lelah pasti membutuhkan istirahat, jadi lebih baik ia merelakan saja keinginannya untuk makan sate hari ini.

Maaf ya hari ini kita enggak bisa makan sate, lain kalo aja batin Renia sambil mengusap kembali perut ratanya.

*
*
*
***

"Aduh tuan sama non udah pulang toh," bi Ani seorang pembantu yang sudah bekerja lama di kediaman keluarga Kevin langsung menghampiri Kevin dan Renia yang baru saja sampai di rumah dan masuk ke dalam rumah.

Renia yang melihat bi Ani langsung tersenyum sedangkan Kevin langsung melangkah menuju kamarnya, sepertinya memang lelaki itu sangat lelah.

Bi Ani menatap sebentar ke arah Kevin yang menaiki tangga lalu beralih menatap Renia dengan senyuman manis.

"Sepertinya tuan Kevin kecapean ya, yasudah non Renia teh nyusul tuan atuh pasti non juga capek. Nanti biar saya antarkan makan siangnya." Ucap bi Ani dengan ramah.

Mendengar itu Renia lantas mengeleng. "Saya enggak capek kok bi, mau saya bantu?" Tawar gadis berlansung pipi tersebut.

Renia memang terlahir dari keluarga berada namun bukan berarti gadis itu tidak bisa melalukan pekerjaan rumah. Justru dulu ia sering sekali membantu ibu ataupun asisten di rumahnya.

because of an incidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang