•13•

281 18 0
                                    

Jangan lupa vote ya karena vote dari kalian sangat berharga bagi author♡

Plagiat dilarang mendekat!!!

Renia, gadis itu terlihat berjalan gontai memasuki halaman sekolah yang sudah terlihat ramai karena para murid yang sudah banyak berdatangan.

"Ren!!" Teriak seorang perempuan saat melihat Renia tengah berjalan di koridor. Perempuan itu ialah Alina.

Renia yang mendengar sesorang memanggilnya sontak menoleh dan mendapatkan sahabatnya yang kini tengah berjalan menuju ke arahnya.

"Ren" ujar Alina yang sudah berada dekat Renia.

"Hmmm," gumam Renia.

"Kok akhir-akhir ini kamu sering datang agak siang," ucap Alina pada Gadis itu. Alina heran karena akhir-akhir  ini ia melihat sahabatnya itu sering datang lebih siang. Biasanya gadis itu selalu datang pagi-pagi hanya untuk mengunjungi perpustakaan. Yap perpustakaan adalah tempat favorit Renia karena gadis itu  sangat suka membaca buku apapun itu ia tetap suka membaca.

"Enggak apa-apa," jawab Renia lalu Alina hanya mangut-mangut mendengar ucapan sahabatnya itu.  Tak lama kemudian seseorang menghampiri mereka.

"Hei!" Seseorang datang dengan tiba-tiba membuat kedua gadis yang tengah berbicara terperanjat.

"Raka ngagetin ih!" Omel Alina saat melihat pemuda tersebut yang tiba-tiba saja muncul sontak membuatnya kaget.

"Hehe sorry," ujar Raka Nyengir.

"Ren udh jadi PR matematika nggak?" Tanya Pemuda itu sontak membuat Renia menggguk.

"Nyontek dong kelas aku belum pada jadi," pinta Raka.

"Enak banget maen nyontek-nyontek!" bukan Renia yang mengatakan itu melainkan Alina.

"Aku kan tanya Alina bukan kamu!" ucap Raka menoleh ke arah Alina lalu kembali menatap Renia.

"Boleh kan Ren?" Tanya Raka penuh harap.

Renia yang melihat itupun terdiam sejenak tak lama kemudian langsung menganggukkan kepalanya sontak membuat Raka mengembangkan senyumnya lalu dengan Refleks memeluk gadis itu sontak membuat Renia terkejut begitupun dengan Alina yang melihat itu.

"Lepas ka ini sekolah," peringat Renia sontak membuat pemuda tersebut melepaskan pelukannya lalu menyengir ke arah Renia dan Alina.

"Maaf refleks," ucap Raka nyengir.

"Dasar Modus!" cibir Alina sontak membuat Raka menoleh ke arahnya.

"Enggak ya!" Bantah Raka.

"Dih bilang aja modus!" Alina memutar kedua bola matanya menghadap Raka. "Dasar maruk!" lanjut Alina.

"Kamu dasar gumpalan kentut!" balas Raka tak kalah.

"Dasar Tai kambing!" balas Alina lagi sedangkan Renia hanya terkekeh melihat kelakuan kedua sahabatnya itu karena memang sudah biasa ia melihat keduanya berdebat entah itu untuk hal yang kecil maupun hal yang tidak penting sekalipun namun hal itu mampu membuat hatinya sedikit terhibur.

because of an incidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang