Jangan lupa vote ya karena vote dari kalian sangat berharga bagi author♡
Plagiat dilarang mendekat!!!
"Lo yakin mau sekolah?" tanya Kevin kini mereka sudah berada di luar apartement. Terlihat raut wajah kevin khawatir, pemuda itu khawatir karena melihat wajah Renia yang sedikit pucat.
"Aku nggak papa," balas Renia. Membuat Kevin menghela nafasnya percuma gadis ini pasti akan bersikeras untuk bersekolah.
"Yaudah sekarang lo berangkat bareng gue," ujar Kevin sontak membuat Renia molotot.
"Enggak Aku enggak mau!" tolak Renia.
"Gue enggak nerima penolakan!" tegas Kevin.
"Aku enggak mau brangkat bareng kamu entar yang ada fans kamu gebukin Aku," tolak Renia. Sungguh ia tidak ingin berangkat bersama Kevin jika satu sekolah melihat ia berangkat bersama pemuda itu bisa berabe.
Kevin adalah salah satu most wanted di sekolah yang tak segan memiliki banyak fans terutama kaum hawa. Hal itulah yang membuatnya tidak ingin berangkat bersama pemuda itu, ia malas berurusan dengan fans pemuda tersebut yang menurutnya sangat gila. Karena mereka tidak akan segan-segan menyakiti siapapun yang berani dekat dengan Kevin.
"Enggak akan," balas kevin tegas.
"Aku enggak mau!" ucap Renia masih tetap kekeh.
"Gue enggak nerima penolakan!" ucap kevin tegas lalu menarik tangan Renia mendorongnya untuk masuk ke dalam mobil.
"Nyebelin!" Ujar Renia kesal sedangkan kevin santai sembari menyalakan mobilnya lalu melesat pergi.
♡♡♡
Kini Kevin turun dari mobilnya karena ia sudah sampai di sekolah namun tidak dengan Renia gadis itu masih terdiam karena bingung akankah ada yang melihatnya turun dari mobil Kevin.
Kevin yang melihat Renia tak kunjung turun beralih menuju pintu sebelah dan membuka pintu tersebut lalu menarik tangan Renia untuk keluar. Sontak hal itu tak luput dari perhatian para murid di sekolah itu mereka terkejut ketika melihat Renia turun dari mobil seorang Most wanted dan mereka heran kenapa Renia dan Kevin berangkat bersama bukannya mereka berdua adalah musuh.
Banyak pasang mata mengarah pada Renia dan Kevin sontak hal itu membuat Renia merasa risih. Sedangkan kevin? Pemuda tersebut terkesan biasa saja ia tak peduli dengan tatapan orang-orang.
'Ih kok kak kevin sama perempuan itu sih'
'Kenapa kevin bisa barengan sama perempuan itu sih'
'Genit banget sih sama kevin gue'
Seperti itulah kata-kata yang terlontar dari para murid yang melihat mereka berdua.
"Lepas ih!!" sarkas Renia melepas genggaman tangan Kevin pada lengannya karena melihat fans pemuda tersebut sudah menatapnya dengan nyalang. Baru saja berangkat bersama pemuda itu sudah banyak orang yang mengecamnya apalagi jika berpacaran dengan pemuda itu.
Eh tunggu? Tadi Renia mengatakan berpacaran? Tidak! ia tidak sudi memiliki ikatan dengan pemuda yang sangat menyebalkan itu.
"Udah jangan denger," bisik Kevin mengerti dengan Gadis itu yang terlihat terganggu. Setelah mengatakan itu Kevin berlalu pergi menuju ke kelas begitupun Renia.
♡♡♡
"Renia!!" Teriak seorang sontak membuat gadis tersebut menghentikan langkahnya mendengar seseorang memanggilnya.
"Kamu kemana aja?" tanya Raka. Yap seorang yang memanggilnya tadi itu adalah Raka. Pemuda tersebut sungguh khawatir karena mengetahui Renia yang tak pulang kemarin.
"Bunda kamu cemas mikirin kamu yang enggak pulang kemarin."
"Maaf aku ke rumah Alina," ucap Renia berbohong.
"Aku kemarin ke rumah Alina tapi Alina bilang kamu gak ada di sana," balas Raka sontak membuat Renia merutuki dirinya karena ketahuan berbohong pada Raka.
"Kamu bohong ya," tuduh Raka menatap Renia.
"Hehe maaf aku ke rumah lama nginep di sana soalnya kangen sama Ayah," Jawab Renia kembali berbohong.
"Yakin?" tanya Raka memastikan.
"Iya beneran kok," ucap Renia meyakinkan Pemuda itu.
"Kamu kok keliatan pucet. Kamu sakit?" tanya Raka khawatir saat melihat wajah sahabatnya itu yang terlihat pucat.
"Enggak kok aku enggak kenapa-kenapa," balas Renia.
"Tadi kok kamu bisa berangkat bareng kevin?" tanya Arka sontak membuat Renia terbelak.
"Maksud kamu?" balas Renia belum mengerti.
Maklumlah karena Renia itu otaknya agak lelet.
"Aku tadi liat kamu berangkat sama kevin," ucap Raka.
"Kok bisa?" lanjut Raka.
"Itu tadi karena enggak sengaja ketemu di jalan," alibi Renia membuat Raka mangut-mangut lalu kembali menatap Renia.
"Sejak kapan kalian akrab?" tanya Raka sontak membuat Renia bingung menjawabnya dengan apa.
"Tadi dia enggak sengaja liat aku di pinggir jalan jadi dia nyuruh aku buat naik ke mobilnya," tutur Renia setenang mungkin agar Raka tak curiga.
"Sejak kapan dia perhatian sama kamu?" tanya Raka lagi.
"Ya mungkin di lagi baik Ka," balas Renia.
Saat Raka hendak bertanya terdengar bel pertanda masuk berbunyi.
Kring.. kring...
"Eh udah bel," ucap Renia lega karena ia bisa menghindar dari Raka.
"Yaudah ke kelas bareng yuk," ajak Raka.
"Eh kamu duluan aja aku mau ke toilet dulu," ucap Renia.
"Hmm yaudah hati-hati ya," ujar Raka lalu Renia segera mengangguk kemudian Raka melangkah pergi menuju ke kelasnya.
'Maafin aku Ka aku boongin kamu lagi maaf aku masih belum bisa kasih tau kamu' batin Renia memandang kepergian sahabatnya itu.
Tanpa ia sadari terdapat seseorang yang sedari tadi mengamatinya dari jauh.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Jangan lupa vote&coment ya
Hargailah penulis
Kritik dan saran author tampung:)
KAMU SEDANG MEMBACA
because of an incident
Romance[SLOW UP] Kisah seorang gadis dan laki-laki yang di persatukan karena sebuah insiden. dimana laki-laki itu bertanggung jawab atas kemauannya sendiri. Renia si gadis lugu yang telah kehilangan kehormatannya karena telah di renggut paksa oleh orang ya...