Jangan lupa Vote ya karena Vote dari kalian sangat berharga bagi Author♡Plagiat dilarang mendekat!!!
2 hari sebelumnya...Dua kepala keluarga terlihat berbicara serius namun, satu di antara keduanya tampak kebingungan karena kedatangan sahabat karibnya dengan tiba-tiba.
"Wah, ada apakah ini? Kenapa kalian tiba-tiba datang mengunjungi kami?" Tanya pria itu pada sahabatnya.
Utomo langsung menoleh pada istrinya karena melihat raut kebingungan dari sahabatnya itu. Ia merasa tak enak pada sahabatnya, ia bingung harus memulainya darimana.
Sedangkan di sisi lain Adit yang tak lain dan tak bukan adalah sahabat Utomo merasa semakin bingung karena melihat raut cemas dari sahabatnya.
"Ah sepertinya yang ingin kalian bicarakan adalah hal serius ya?" Pria itu mencoba membuka suara.
Utomo langsung terkekeh untuk menghilangkan rasa gugupnya.
"Sebenarnya kami disini ingin membicarakan tentang kelanjutan pertunangan dari anak-anak kita," ucapnya memulai pembicaraan.Adit hanya terdiam membiarkan laki-laki di depannya itu melanjutkan ucapannya. Sofi yang sedari tadi di dekat Utomo hanya terdiam mencoba untuk tenang, karena sungguh ia juga tak kalah gugup dengan suaminya.
"Aku harap kamu tidak akan kecewa dengan apa yang akan aku katakan ini," seraya melihat ke arah sahabatnya itu.
"Kecewa bagaimana?" Adit mengerutkan alisnya pertanda tak mengerti.
Utomo terdiam karena tak enak untuk segera mengatakannya. "Bisakah kita batalkan pertunangan ini?"
Seorang dari arah dapur sambil membawa nampan berisikan air minum untuk tamunya itu langsung terdiam di tempat setelah mendengarnya. Sedangkan Adit yang sedari tadi menyimak apa yang akan sahabatnya itu katakan sontak menegakkan tubuhnya lalu menatap Utomo dengan tatapan bertanya.
"Maksudnya bagaiamana? Bung," berharap apa yang ia dengar itu salah.
"Maaf sebelumnya bukannya kami ingin mengingkari perjanjian," Sofi menjelaskannya.
"Hanya saja kami tidak bisa melanjutkan pertunangan ini." Kedua pasang suami istri sama-sama tertunduk.
"Tunggu! Sofi. Bukankah kita sudah berjanji sebelumnya?" Wanita yang tadinya membawa nampan itu langsung mendekat.
Susah memang bagi Sofi untuk mengatakan ini. Apalagi sekarang ia akan ingkar janji pada sahabatnya itu tapi bagaimanapun ia tak akan bisa untuk menepati janjinya.
"Maaf Zara, tapi kami tidak bisa melanjutkannya."
"Tidak bisa bagaimana? Bukankah minggu kemarin kita sudah menyetujui tanggal pertunangan mereka?" Adit mulai membuka suara.
"Bukankah pertunangan anak-anak kita akan menguntungkan untuk kita," lanjutnya.
Memang begitulah para pengusaha besar, mereka memanfaatkan anak-anak mereka untuk kepentingan perusahaan mereka dan untuk mencapai keinginan mereka agar perusahan mereka dapat berkembang pesat.
"Memang menguntungkan tapi maafkan saya, pertunangan ini tidak bisa di lanjutkan."
Adit tampak kecewa dengan keputusan sahabatnya itu.
"Beri kami satu alasan," Utomo menoleh melihat raut kecewa dari sepasang suami istri di depannya itu.
"Masalah Kevin," Utomo menjelaskan.
"Kevin kenapa? Apa dia tidak setuju? Jika memang tidak setuju kita bisa membujuknya."
"Bukan!" Sofi langsung bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
because of an incident
Romans[SLOW UP] Kisah seorang gadis dan laki-laki yang di persatukan karena sebuah insiden. dimana laki-laki itu bertanggung jawab atas kemauannya sendiri. Renia si gadis lugu yang telah kehilangan kehormatannya karena telah di renggut paksa oleh orang ya...