•09•

371 25 0
                                    

Jangan lupa vote ya karena vote dari kalian sangat berharga bagi author♡

Plagiat dilarang mendekat!!!

"Sekarang gue anter lo pulang," ucap Kevin sembari melepaskan pelukannya pada gadis itu.

"Jangan!" Tolak Renia langsung membuat Pemuda itu menoleh bingung ke arahnya.

Renia terlihat menunduk.
"Aku enggak mau pulang dulu vin," lirihnya masih menunduk. Sedangkan kevin yang melihat itupun mengerti dan langsung kembali menjalankan mobilnya.

Setelah beberapa menit kini mobil dengan merk BMW Itu sudah terparkir di sebuah apartement elit di kawasan kota. Tak lama kemudian kevin keluar dari mobil begitupun dengan Renia yang masih terlihat kebingungan.

"Ayo ikut gue," titah Kevin kemudian melangkah masuk terlihat Renia dengan ragu-ragu ikut melangkah di belakang pemuda itu.

"Kita mau ke mana?" tanya Renia saat mereka kini tengah berada dalam lift menuju ke lantai 17.

"Kita mau kemana?" tanya Renia kembali karena tak mendapat jawaban laki-laki itu.

"Kamu mau bawa Aku kemana? Jangan macam-macam!!" tegas Renia ia takut jika pemuda itu melakukan sesuatu padanya.

"Gue enggak bakal ngapa-ngapain lo," Balas Kevin santai.

"Terus kamu ngapain bawa Aku ke apartement?" ujar Renia masih tak percaya. Namun setelah itu pintu lift terbuka dan terlihat pemuda tersebut menarik lengannya untuk ikut keluar.

"Kamu ngapain sih bawa Aku  kesini!!" tukas Renia mulai kesal karena pemuda tersebut tak kunjung menjawab pertanyaanya.

"Gue tau lo belum siap pulang," ujar Kevin.

"Gue tau lo gak mau liat muka laki-laki itu," lanjutnya sontak membuat Renia terdiam. Kevin yang melihat itupun langsung Menghela nafas.

"Masuk!" ucapnya seraya membuka pintu namun Renia masih tetap terdiam.

"Ayo masuk," ujar Kevin menarik lengan Gadis tersebut.

"Sekarang lo boleh istirahat di kamar gue," ucap Kevin lalu melangkah pergi namun dengan cepat Renia menarik ujung baju  pemuda tersebut sontak membuatnya membalikkan badannya menuju Renia dengan sebelah alis terangkat.

"Makasih vin..." Cicit Renia sembari menundukkan kepalanya. Sungguh ia merasa sangat berterima kasih pada Kevin yang sudah banyak membantunya.

Kevin terlihat tersenyum tipis tangannya terulur untuk mengelus kepala gadis tersebut dengan lembut.
"Sama-sama Sekarang lo mandi aja gue siapin baju buat lo," ucap Kevin kemudian pemuda tersebut berlalu pergi meninggalkan Renia yang kini tengah mematung karena mendapatkan perlakuan dari Pemuda  itu.

'Jantung jangan berdetak keras' batin Renia.

♡♡♡

Tok.. tok... tok...

Renia yang mendengar suara ketukan dari pintu sontak membuatnya melangkah menuju pintu untuk membukanya, dan sudah terlihat seorang pemuda tengah membawa sebuah pakaian.

"Kevin?" ujar Renia.

"Ini kaos buat lo ganti baju," ucap Kevin menyodorkan pakaian tersebut yang langsung di terima oleh Renia.

"Terimakasih Vin," ucap Renia kemudian terlihat pemuda tersebut menganggukan kepalanya.

"Gih lo mandi badan lo bau," ucap Kevin sontak membuat Renia berdesis mendengar ucapan pemuda tersebut.

"Cih enak aja ngatain orang bau," decih Renia menatap sengit Kevin. Ia pikir setelah kejadian tadi pemuda tersebut tidak akan menyebalkan namun nyatanya pemuda tersebut tetaplah menyebalkan baginya.

"Lo emang bau," balas Kevin santai sontak membuat Renia menatap kesal kevin, sedangkan orang yang di tatap santai-santai saja.

"nyebelin ya!" omel Renia.

"Udah mandi sono gue gak tahan sama bau badan lo itu," Ujar Kevin membuat Renia langsung melayangkan cubitan ke perut pemuda tersebut.

"Dasar nyebelin!!" ucap Renia lalu melangkah masuk ke dalam kamar dan menutup pintu dengan kencang namun sebelum ia masuk ia terlebih dahulu menginjak kaki laki-laki itu sontak membuat laki-laki tersebut meringis.

"RENIA!!!" teriak Kevin karena kesal dengan gadis tersebut yang dengan beraninya menginjak kakinya ini. Sedangkan Renia yang yang mendengar teriakan pemuda itu hanya cekikikan.

"Siapa suruh ngatain orang bau!!" Ujar Renia dari dalam kamar.

"Awas ya lo!!" Teriak Kevin.

"Bodoamat!!" Balas Renia yang masih dapat di dengar oleh kevin. Tanpa Gadis itu sadari kedua sudut bibir pemuda itu tertarik menunjukkan sebuah lengkungan.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Jangan lupa vote&coment ya
Untuk menghargai penulis.
Kritik dan saran author tampung:)

Jangan lupa follow akun Author ya

Follow juga
Ig:@Auliarohmatika92
Twett:@Auliarohmatika1

because of an incidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang