•14•

237 16 0
                                    

Jangan lupa vote ya karena vote dari kalian sangat berharga bagi author♡

Plagiat dilarang mendekat!!!

Tak berselang lama Kini mobil yang mereka naiki sudah sampai tepat di halaman rumah Renia. Dan terlihat mereka keluar dari mobil mewah tersebut.

"Ini rumah lo Ren?" Tanya Andra terperangah melihat bangunan berlantai 3 tersebut.

"Bukan ini kandang ayam," bukan Renia yang mengatakan itu melainkan Kevin.

"Yaelah vin rumah ama kandang ayam bisa gue bedain lah," Ujar Andra.

"Makanya jangan ngebacod mulu!" Balas Kevin membuat Andra langsung terdiam sedangkan Raka hanya geleng-geleng kepala.

"Ayo masuk," ucap Renia sembari membuka pintu rumahnya.
Namun betapa terkejutnya ia ketika melihat seorang yang kini tengah terduduk di sebuah sofa sembari memandangnya dengan tatapan tajam.

"Bunda," ujar Renia.

Wanita tersebut terlihat bangun dari tempat duduknya sembari melangkah mendekati Renia sontak membuat Renia merasa ada yang aneh.

"Apa ini!!" Ucap wanita Paruh baya tersebut terlihat dari raut wajahnya yang begitu menyeramkan. Renia melihat benda yang berada di tangan wanita itu langsung terkejut begitupun dengan teman-temannya,sedangkan Andi kini sudah tersenyum licik seraya melihat Renia.
Sontak hal itu membuat Kevin merasa geram,ia tahu jika laki-laki itu sudah merencanakan ini semua.

'Brengsek' batin Kevin seraya mengepalkan kedua tangannya.

"Jelaskan semua ini ke bunda!!" Ucap Rani seraya menunjukkan sebuah Testpack tersebut ke arah Renia yang terlihat menunduk.

"Jelasin ke bunda apa maksud ini semua!!" Tegas Rani sambil mengguncang kedua bahu Renia.

"Maaf," hanya kata tersebut yang mampu keluar dari mulutnya. Terlihat Rani melangkah mundur melepaskan tangannya pada bahu Renia sontak membuat Renia menatap sang bunda yang terlihat sangat shok.

"Bunda..." lirih Renia.

"Kenapa? kenapa kamu lakuin ini kenapa kamu melewati batas seperti ini bunda tidak pernah mengajarkan kamu untuk melakukan perbuatan serendah ini!!" Ucap Rani mencoba untuk tidak emosi.

"Maaf bun maafin Ren," mohon Renia mendekat ke Arah wanita tersebut.

"Siapa yang telah melakukan ini semua?" Tanya Rani tanpa memandang anaknya itu sungguh ia merasa sangat kecewa.

Renia tampak terdiam sembari menatap laki-laki yang masih terduduk itu, terlihat laki-laki tersebut menatap tajam ke arahnya seolah mengatakan 'jangan pernah mengatakan itu atau kau akan tau akibatnya'.

"Katakan Ren!!" Teriak Rani sontak membuat Renia terlonjak kaget begitupun dengan keempat orang yang masih menyaksikan adegan tersebut.

Renia masih terdiam namun tak lama kemudian terdengar derap langkah seseorang yang maju ke depan Renia.

"Maaf semua atas kesalahan saya," ucap pemuda itu sontak membuat Renia terkejut begitupun dengan ketiga temannya.

because of an incidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang