•18•

253 16 0
                                    

Jangan lupa vote ya karena vote dari kalian sangat berharga bagi Author♡

Kevin, pemuda itu kini sudah sampai di apartemennya tak lupa dengan beberapa barang belanjaan yang dia bawa. Laki-laki itu memasuki apartemennya dan melihat Renia yang kini sudah berdiri menoleh ke arahnya.

"Tadi Kemana aja?" Tanya Renia membuat Kevin mengangkat sebelah alisnya.

"Aku laper gak ada makanan di kulkas yang bisa di masak," lanjut Renia seraya mengerucutkan bibirnya membuat Kevin tersenyum melihatnya.

Kevin pun berjalan menaruh beberapa kantung belanjaan itu pada meja yang berada di depan Renia.

"Ini tadi gue habis dari supermarket gue beliin lo susu supaya kandungan lo tetep sehat," jelas Kevin.

Renia yang mendengar itu langsung menoleh tak menyangka dengan apa yang di lakukan pemuda itu padanya, ternyata pemuda itu memperhatikannya kandungannya sedangkan sedangkan dirinya sendiri sempat melupakan hal itu melupakan bahwa ia kini tengah mengandung.

Setelah menaruh beberapa kantung belanjaan Kevin pun mendudukkan dirinya di sofa begitupun dengan Renia.

"Gue udah ngasih tau orang tua gue," ucap Kevin lalu menghela nafas.

Renia yang mendengar kata pemuda itu langsung menoleh menatap Kevin dengan tatapan sendu.

"Kamu yakin mau ngelakuin ini?" Tanya Renia meyakinkan pemuda itu.

"Kalo gue enggak yakin gue gak mungkin ngasih tau mereka" Balas Kevin menatap Renia.

"Kenapa kamu mau ngelakuin ini semua?" Tanya Renia pada Kevin. Gadis itu sangat bingung kenapa Kevin repot-repot menolongnya bahkan ingin bertanggung jawab.

Kevin sudah tahu pasti gadis itu akan menanyakan hal ini padanya. Kevin sedikit menarik nafas lalu menghembuskan nya kembali.

"Gue udah nolongin lo sekarang giliran lo yang nolongin gue," tutur Kevin membuat Renia mengernyit tak mengerti apa maksud ucapan pemuda itu.

"Gue di jodohin sama orangtua gue," tutur Kevin mengerti kebingungan Renia.

"Terus apa hubungannya?" Tanya Renia semakin bingung.

Kevin sedikit menghela napas pemuda itu bingung harus menjelaskannya dari mana. Ia takut jika Renia menganggap dirinya menggunakannya untuk menggagalkan rencana orang tuanya jika dia memberitahukan alasan ini.

"Gue enggak setuju dengan perjodohan ini makanya gue mau tanggung jawab atas lo," Jelas Kevin.

"Maksudnya?"

"Dengan gue tanggung jawab seolah-olah gue yang ngelakuin ini semua dan kita nikah maka bonyok gue bakal batalin pertunangan gue," Jelas Kevin kembali.

Sedangkan Renia tergelak mendengarkan apa yang di katakan oleh Kevin ternyata pemuda itu memiliki alasan melakukan ini semua.

"Setelah kita nikah dan orangtua kamu batalin perjodohan kamu terus kita pisah?" Ujar Renia langsung mendapat gelengan dari Kevin.

"Aku gak mau sama aja kamu yang untung sedangkan aku tetep rugi," lanjut Renia menolak.

"Bukan gitu," Ujar Kevin.

"Lalu bagaimana bukankah tujuan kamu setelah itu tercapai?" Ucap Renia.

"Dengerin gue Ren," Kevin memegang bahu Renia. "tujuan gue mau kita nikah salah satunya emang itu tapi gue gak sejahat itu mempermainkan sebuah pernikahan" lanjutnya sambil menatap dalam gadis itu.

"Please tolongin gue coba fikir jika lo berada di posisi gue di jodohkan dengan orang yang sama sekali enggak lo cinta," ucap Kevin kembali.

"bukankah kita nikah bukan karena dasar cinta lalu apa bedanya? bagaimana pernikahan bisa bertahan tanpa adanya perasaan sama anatara kedua pasangan," Balas Renia menarik napas dalam.

"Gue tau kita enggak punya rasa satu sama lain tapi gue yakin dengan berjalannya waktu perasaan itu akan muncul antara kita berdua, dan lo percaya sama gue bahwa kamus dalam hidup gue nikah itu 1 kali seumur hidup," Jelas Kevin menggenggam tangan Renia.

"Emang lo mau anak lo lahir tanpa sosok seorang ayah?" Ucap Kevin membuat Renia terdiam.

Gadis itu membenarkan perkataan Kevin apakah ia sanggup jika anak yang kini berada dalam perutnya lahir tanpa memiliki seorang ayah.

Kevin yang melihat keterdiaman Renia kembali menghela napas dan merutuki dirinya atas apa yang ia ucapkan mungkin telah menyakiti hati perempuan ini.

"Maaf gue gak bermaksud," Maaf kevin.

"Tapi gue Janji Ren setelah kita nikah gue akan tetap berada di samping lo karena lo adalah tanggung jawab gue dan gue janji gue akan berada di sisi lo ketika anak ini lahir," Jelas kevin.

Renia sedikit terenyuh mendengar penuturan Kevin menurutnya pemuda itu telah sangat-sangat banyak membantunya namun satu sisi lainnya ia ragu karena dia takut jika keputusan yang akan ia ambil ini salah.

Renia mendongak menatap wajah Kevin dan melihat pemuda itu tengah menatapnya penuh harap membuat Renia kembali mengingat bagaimana pemuda itu banyak menolongnya kemudian gadis itu terlihat menganggukkan kepalanya membuat Kevin langsung memeluk Renia dan mengucapkan terimakasih padanya.

"Makasih Ren gue janji bakal tetep ada buat lo," Ucap Kevin memeluk erat Tubuh Renia.

Renia terlihat mengangguk dalam pelukan Kevin saat mendengar pemuda itu mengucapkan terimakasih padanya.

'Kevin udah banyak nolongin aku jadi sekarang giliran aku yang nolongin kevin dan semoga apa yang dia katakan itu benar' batin Renia yang masih dalam pelukan Kevin.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Jangan lupa vote&comment ya
Hargailah penulis

Kritik dan saran Author tampung:)

AuliaR92:)

because of an incidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang