Setelah keributan yang terjadi kemarin malam, baik aichie maupun damian merasa canggung dan tidak enak. Terlebih para pelayan dan penjaga yang tidak bersuara sedikitpun.
Sore ini aichie baru bisa pulang dari sekolah, lumayan melelahkan meskipun juga banyak jam kosongnya. Dia sudah mengirim pesan kalau dia akan tugas kelompok dulu disebuah cafe bersama temannya.
Teman aichie ini namanya Sona Dursia. Berperawakan agak bule, sepertinya blasteran. Dia juga putri dari keluarga kaya raya yang entah erijoe mengenalnya atau tidak.
"Oh aku hanya anak simpanan, chi. Meski aku hidup kaya, aku tidak mendapat status jelas." Ucap sona secara blak-blakan membuat aichie terbatuk-batuk dengan minumannya.
"Kenapa kamu blak-blakan banget sih son? Ga takut aku bocor apa."
Sona menggeleng dengan wajah datarnya. Sona memang cantik banget, aichie akui itu. Tapi sifatnya yang datar, agak tomboy dan mungkin memiliki sedikit aura dominan membuat banyak pria berpikir dua kali untuk mendekatinya.
"Kamu bukan tipe seperti itu ai, ga ada untungnya kamu membocorkan keburukanku."
Mereka cukup lancar mengerjakan tugas kelompok itu, hanya menulis sebuah laporan saja.
"Omong-omong bagaimana rasanya menjadi seorang Cinderella?" Tanya sona sambil memakan kacang almond yang ia pesan untuk cemilan saja."Entahlah son, terlalu sulit diungkapkan. Campur aduk. Aku bahagia memiliki orangtua yang menerimaku, aku bahagia kehidupan ku terjamin, tapi disisi lain ada yang menjanggal hatiku."
"Perihal Arserean?"
Aichie mengangguk. Benar, dia terus memikirkan tentang arserean. Sudah beberapa hari ini dia tidak berpapasan dengan arserean sedikitpun. Padahal mereka satu rumah dan padahal aichie tahu, arse tidak diizinkan kemana-mana yang artinya kakaknya itu senantiasa ada dirumah. Lantas mengapa sedetikpun mereka tidak berpapasan?
"Ai, sejujurnya aku ga mau ikut campur masalah ini. Tapi sepertinya kamu harus tahu."
Aichie mengangkat pandangannya menatap sona bertanya-tanya.
"Ceritakan!" Pinta aichie bagaikan perintah.
"Kakakmu, arserean itu dulu bersekolah di sma ini juga. Tapi dia dikeluarkan secara tidak hormat hanya karena rumor-rumor sampah."
"Rumor seperti apa?"
"Lumayan banyak, tapi ada tiga rumor yang paling berpengaruh dan dipercaya sih. Pertama, Arserean itu anak diluar nikah. Kedua, dia pernah melecehkan seorang siswi. Dan ketiga terakhir yang paling gilanya, arserean seorang sosiopat."
Apa yang sona jelaskan membuat aichie tercengang ditempatnya.
"Aku sebenarnya ga percaya rumor itu ai, tapi saat aku tahu Erwino membayar banyak untuk menyuap media agar tidak membocorkan ini membuat aku ragu juga."
Sona kembali mengingat hari-hari kelam yang dialami oleh seorang arserean."Kakak kamu itu korban bully, setiap hari dimaki, dipukul, kayak ga ada harganya dimata satu sekolah. Pembullyannya makin parah saat rumor sosiopat itu ke sebar. Kakak kamu pernah ditemuin di salah satu dan disiksa, dipukul sama anak basket. Gila kan?"
Tolong siapapun, aichie sepertinya lupa cara bernafas yang tenang bagaimana. Dia meraba dadanya merasa sangat sesak dan lemas mendengarkan ucapan sona.
"Tadinya aku pikir, Erwino bakal nuntut para pembully atau mungkin menuntut satu sekolah. Tapi kamu tahu? Yang aku dengar, ayahmu memilih jalan ini. Iya, membawa kakakmu pergi dan menyuap media. Ayahmu sebenarnya menuntut, tapi hanya tuntutan kecil tak ada arti. Tak sebanding dengan kejahatan yang dilakukan pembully itu. Aku memang tidak mengenal dekat Arserean, ai. Tapi mengetahui fakta ini sejak lama membuat hati ku sakit." Ujar sona lagi menumpahkan semua yang ada dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All For You✓
Teen Fiction"mengapa dahulu Tak kuucapkan aku mencintaimu sejuta kali sehari.." "Aku tak perlu bahasa apa pun Untuk mengungkap aku cinta kamu Aku tak pernah beristirahat Untuk mencintai kamu sesuai janjiku.." Dua penggal lirik itu, mewakili kisah ini. Tentang...