Erijoe Erwino

465 84 21
                                    

Erijoe adalah anak sulung yang keras kepala,berkeinginan kuat dan bisa dibilang tidak mengumbar perasaannya secara sembarangan.

Sikap pemarah yang diturunkan kepada anaknya. Erijoe sadar beberapa sifatnya menurun kepada arse tapi kenapa harus sikap pemarahnya?

Bahkan meskipun kamu hidup bertahun-tahun disampingnya, kamu masih juga belum paham tentang isi kepala pria Erwino itu. Erijoe memang pribadi yang sulit ditebak.




Erijoe melihat siapa seseorang yang baru saja masuk tanpa ketuk dan izin, hanya ada satu, sang adik.
Erijoe mempunyai satu adik perempuan yaitu Erien.

"Kenapa kamu datang?"tanya erijoe yang masih fokus pada pekerjaannya yang membuat gagasan baru ini.

Adiknya itu menatap malas wajah kakaknya. "Apa yang salah? Aku mau mengunjungi keponakan baru."

"Bolehkan?" Tanya erien lagi. Omong-omong Erien adalah seorang Chef profesional terkenal yang suka wara-wiri di tv dan menjadi juri kompetisi masak.

"Iya, kecuali dia."

Erien mendecih, kakaknya ini kenapa ga bisa banget ditipu sih.
"Kak, jadi bapak tuh jangan terlalu posesif dan overprotektif gitu deh. Kasian aku sama keponakan kesayangan."

Tapi yang di dapat adalah tatapan tajam untuk Erien. Yang ada malah makin besar kedongkolan dalam hati erien.

"Kakak sadar ga sih sama apa yang kakak perbuat? Kakak mengurung arse, kakak pikir dia ga akan setres? Kakak pikir dia hewan peliharaan? Ck... Peliharaan aja bahkan masih disayang, diajak main, dan jalan-jalan. Sementara kakak kayak membuat sebuah penjara dimana ada arse di dalamnya." Oceh erien panjang lebar. Tapi erien sadar, seberapa berbusanya mulutnya berkata, erijoe takkan peduli.

"Jangan ikut campuri urusan kakak, kakak tahu bagaimana caranya menjaga." 

Erien rasanya sekarang ingin membanting sofa atau melempar sebuah panci kepada kakaknya ini. Dia benar-benar ga paham.

"Menjaga dari apa? Yang aku tahu, kakak ga sedikitpun peduli padanya."

Erijoe bangun dari duduknya, kini pekerjaannya sedikit teralihkan karena adik cantiknya ini.

"Kamu ga tahu seberapa kejam dunia berlaku kepada anakku, rien. Kamu ga tahu seberapa parah pembullyan yang ia alami, fitnah-fitnah kejam, dan nama yang sudah ternoda. Kamu pikir, aku tega menyaksikannya seperti itu hah?!"

Erien akhirnya diam saja, jujur dia tidak lebih berani lagi melawan ucapan kakaknya saat kakaknya hampir mau mengeluarkan air mata seperti ini. "Ah baiklah, aku hanya berkunjung, aku tidak akan membuat keributan. Hanya ingin lebih dekat dengan Aichie."

Erien keluar dari ruangan Erijoe.

.....

Erien tersenyum manis. Dia selalu disambut hangat oleh para penghuni mansion ini. Dan ya seperti biasa yang menyambutnya adalah Tirah.

"Sudah lama nyonya tidak datang, semua mungkin rindu sama nyonya erien."

Erien tertawa kemudian menepuk bahu wanita itu pelan. "Kamu bisa saja tir, selalu begitu. Bilangnya kangen sama aku, padahal kan aku kesini pasti selalu aja kena omel sama kak erijoe."

"Loh kan sekarang tuan erijoe sedang tidak dirumah, tidak akan mengomeli nyonya."

Erien mendecih malas, "aku diomeli olehnya di tempat kerja, dasar menyebalkan!"

Lalu erien berjalan masuk diikuti oleh Tirah.

Saat masuk ke ruang keluarga, erien langsung disambut oleh dua keponakan yang memang sangat ingin ia temui.

All For You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang