Here for you

422 70 6
                                    

Brisbane, Australia

Seminggu berlalu...

"Wah jadi tante mau battle masak sama chef terkenal itu?" Tanya aichie dengan bersemangat. Erien dengan bangga mengangguk. Dan acaranya akan diselenggarakan secara live di tv nasional Australia. Jelas harus bangga.

"Kalian berdua mau nonton?" Tanya erien kepada damian dan aichie. Kebetulan damian mendapat hari libur selama dua minggu. Karena beberapa bulan terakhir damian sudah banyak bekerja keras.

"Dari tv aja deh tan, disana pasti ramai dan banyak wartawan." Kata damian sedikit tidak enak menolak.

"Iya juga. Yaudah deh, gapapa."

"Aku mau dateng!"

Erien, aichie dan damian kompak mendongakkan kepala, dilantai dua arse dengan lantang bilang seperti tadi. Dengan senyuman yang tak pernah damian atau aichie lihat sebelumnya.

"Serius?" Tanya erien, arse menganggukkan kepalanya sangat yakin.






.....

Tiba pada hari pertarungannya. Banyak para reporter, staf, crew stasiun tv yang menaungi acara sibuk bolak-balik. Disediakan bangku penonton terbatas, dan arse ada disana. Memerhatikan bagaimana tantenya melakukan pekerjaannya.

Dalam bidang memasak sebagai chef terkenal, erien dikenal sebagai wanita yang sangat menjaga privasinya. Meskipun lahir dari keluarga kalangan atas, erien tidak pernah sedikitpun merasa bangga dengan nama belakangnya.

Selain begitu menjaga privasi, erien juga tidak terlalu suka tampil didepan tv dengan sensasi. Tidak sedikit erien menolak tawaran syuting memasak. Bukannya sombong hanya saja erien tidak suka sensasi.

Bukan tanpa sebab arse menyematkan kata gila untuk tantenya. Selain sebagai seseorang yang tahan banting dengan amarah erijoe, erien juga sangat sangar ketika beraksi dengan pekerjaannya itu.

Dan bukan tanpa alasan arse mau ikut menonton. Arse ingin berterimakasih dengan erien karena selama ini sudah mengurusnya bagaikan sosok mama. Arse ingin menghadirkan seseorang yang mungkin saja tidak akan erien sangka.

Seseorang itu bahkan sudah duduk disampingnya dengan membawa buket bunga yang cukup besar..
Menghabiskan waktu kurang lebih 4 jam. Erien berhasil menang dari lawannya.

"Terimakasih ya se." Ujarnya.

Dan begitu erien akan datang untuk keponakannya, ia berhenti begitu melihat siapa yang berdiri disamping arse. Dengan senyuman yang asing.

"Arien..." Erien berjalan mendekat dan langsung memeluk seseorang itu.

Arien Aston adalah anak kandung erien yang selama ini diurus oleh mantan suaminya. Mantan suami dan anaknya memang menetap di Australia setelah bercerai, namun erien tidak menyangka jika itu di Brisbane.

Erien melepas pelukan dengan arien. Lalu beralih ke arse. "Kamu yang menghubunginya?"

"Iya."

"Thanks.." erien meneteskan air matanya.

Bukan hanya arse yang berpisah dengan mamanya, tapi erien juga yang selama ini berpisah dengan anaknya. Dipertemukan kembali rasanya adalah sebuah mimpi.

Di kota indah brisbane itu erien mengajak dua anak kesayangan itu untuk berjalan-jalan. Tidak pedulikan para reporter yang mengejar-ngejar karena ingin mewawancarai.

Kebebasan itu akhirnya arse bisa mengecapnya bersama dengan erien. Yang awalnya ia pikir mustahil kini benar ia jalani.

Tidak ada rantai yang menahan ataupun hidup seolah burung tak bernyawa. Arse menjadi manusia sederhana dengan segala rasa ingin bertahannya.

All For You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang