Jakarta, Indonesia
Arse memeluk erat tubuh mamanya, tepat begitu ia sampai dan didepannya sudah ada aiko yang menunggunya. Begitu juga aiko yang belum mau melepaskan tubuh anaknya.
Namun mata aiko bersitatap dengan seseorang yang juga ikut bersama dengan arse. Aiko sadar, arse tidak mungkin datang sendiri.
"Abaikan om-om galak itu ma." Ucap arse sambil terkekeh geli. Menepuk punggung mamanya lalu melepaskan pelukan.
Ok jangan terkejut ya! Yang ikut bersama dengan arse adalah Doni. Iya seorang doni yang menemani arse. Jangan terkejut lagi, soalnya doni yang meminta sendiri dia yang akan menemani arse. Awalnya dia berselisih dulu dengan andre, namun karena perintah Erijoe akhirnya doni lah yang menang.
Diluar bandara sudah ada zay yang menunggu didepan mobil. Walau zay sekarang berstatus resmi suami mamanya, tetap saja arse tidak bisa seakrab itu dengan zay. Dan zay sadar hal itu.
"Saya duduk disamping tuan arse." ucap doni menyela sebelum aiko akan mengambil duduk disampingnya arse. Arse menghela nafas, walau begitu demi menghindari adu mulut. Arse menuruti.
Akhirnya aiko dan zay didepan, arse dan doni dibelakang. Arse malah merasa aiko dan zay seperti supir, tidak sopan dan arse menjadi tidak enak.
Tapi orang kayak doni mana mungkin ngerasa yang sama kayak arse sih. Sekarang aja dia lagi masih mengerjakan pekerjaannya lewat virtual. Benar-benar definisi maksain ikut. Tau gini dia bersikeras pergi sama andre aja.
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 40 menit, mereka akhirnya sampai di rumah zay dan aiko. Sepertinya banyak anggota keluarga aiko dan zay yang datang untuk merayakan hari spesial anak cucu mereka.
Seketika arse merasa enggan, takut dan tegang. Aiko menangkap perasaan seperti itu. Dia pun menggenggam tangan anaknya. Arse tidak pernah bersalah, yang salah adalah masa lalu aiko. Maka aiko yang akan menghadapinya.
Lalu mereka berempat masuk, saat masuk benar saja semua perhatian menuju ke mereka.
"Dia anak pertama aiko sama suaminya itu.."
"Beda keyakinan ya?"
"Kok aiko berani sih? Didepan zay bawa anak mantan suaminya.."
Bisikan dari teman dan kerabat, tapi arse bersyukur setidaknya kabar rumor buruk tidak mereka ketahui. Arse hanya tidak ingin mempermalukan aiko.
Sampai akhirnya tantangan terberat adalah ketika membawa arse ke hadapan orangtua aiko. Kedua orang yang menentang keras dan memisahkan ibu dan anak itu. Karena bagi mereka dahulu arse adalah anak dari pernikahan yang tidak sah secara agama.
Dan kini anak yang dulu mereka pisahkan, sudah tumbuh lebih besar. Sudah menjadi seorang pemuda yang membawa nama kebesaran bapaknya. Sudah menjadi seorang pemuda yang mungkin sudah mampu memapah banyak tanggungjawab.
Kedua orangtua aiko, Arya dan Widia. Mereka juga melihat kehadiran asisten kepercayaan erijoe alias doni. Kejadian malam itu mereka mengingatnya lagi.
Flashback on
Erijoe sudah hancur, baju yang berantakan dan intinya pria itu sedang kalut. Pertengkaran ini belum juga reda. Erijoe dimaki habis-habisan oleh arya karena mempengaruhi anak perempuannya.
Aiko tidak tinggal diam, ia membela suaminya tentu saja. Bahwa keputusannya menikahi erijoe tulus dari hatinya.
"Papa ga mau tau aiko! Kita pulang sekarang! Tinggalkan dia!"
"Papa!!! Aku punya anak! Aku ga bisa pergi dari sini." Aiko bahkan juga sudah berlinang air mata. Sakit sekali saat harus melawan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
All For You✓
Teen Fiction"mengapa dahulu Tak kuucapkan aku mencintaimu sejuta kali sehari.." "Aku tak perlu bahasa apa pun Untuk mengungkap aku cinta kamu Aku tak pernah beristirahat Untuk mencintai kamu sesuai janjiku.." Dua penggal lirik itu, mewakili kisah ini. Tentang...