•
"Kehidupan selalu memaksa kita untuk bersabar. Mengikhlaskan apa yang pergi dan tidak bisa dimiliki, menerima dengan syukur apa yang telah Tuhan beri."
•••
Jujur saja, meski akalnya menolak apa yang Bilal katakan, sudut hati terdalam Armanda membenarkan berkali-kali. Benar, perempuan mudah terbawa perasaan. Benar, perempuan mudah merasa dispesialkan. Akan tetapi, perempuan juga tidak bisa disalahkan begitu saja. Karena Tuhan memang telah menciptakan hati perempuan selembut kain sutra.
Armanda tahu dirinya salah. Tidak seharusnya dia berkata seperti kemarin kepada Bilal. Dia tahu mulutnya kelewatan. Dia juga tahu, sebenarnya tidak bisa menyamaratakan kaum adam seperti pikiran negatifnya. Karena pasti, di luar sana banyak lelaki baik hati yang menjaga hatinya dan hati orang lain, tidak pernah bermain-main dengan ucapannya. Pasti ada.
Namun, apa yang terjadi di masa lalu telah merenggut rasa percaya Armanda. Jangankan curiga pada Bilal, bahkan Armanda yang sering berkoar-koar tentang kebaikan Pras pada Paras saja sering menuduh Pras yang tidak-tidak. Inilah Armanda yang sekarang, tidak mudah percaya pada kaum adam.
Benar kata Mbah Google, ketika kamu mendapat kepercayaan dari orang lain, sebaiknya kamu menjaga kepercayaan itu sebaik mungkin. Karena ketika seseorang merasa kecewa kepercayaannya dikhianati, rasa percayanya tidak bisa kembali lagi.
Gadis yang mengenakan seragam putih-abu SMA Kartini itu menghela napas, memantapkan tekad untuk mengetuk pintu bercat cokelat tua di depannya. Beberapa detik lenggang, hanya ada suara ketukan pintu dan salam yang terucap dari lisan. Menunggu tidak sampai semenit, pintu terbuka lebar. Lembayung yang kesusahan membuka pintu langsung menghambur ke dalam pelukan Armanda ketika tahu jika seseorang yang baru saja datang adalah malaikat penolongnya.
"Kak Manda!"
Sambutan hangat Armanda dapat. Lembayung yang tidak mau beranjak dari gendongan, Banyu yang katanya kangen setelah kemarin lusa bermain catur dengannya, dan Jelita yang menyambut Armanda dengan sepotong brownis cokelat buatan anak berjilbab itu. Katanya, dibuat bersama Aisyah yang sedang mengerjakan tugas sekolah.
"Baru pulang sekolah, Nda?" Amalia muncul dari dalam, memboyong Armanda ke ruang tamu dan menjamunya dengan segelas jus mangga.
"Iya, Bunda."
"Anak-anak udah lengket aja sama kamu." Amalia tertawa renyah.
Armanda nyengir, mengusap surai Lembayung yang digerai. Banyu dan Jelita sedang membantu Aisyah menempelkan jagung pada kertas gambar untuk dibuat mosaik. "Garda ke mana, Bund?"
"Main ke lapangan biasa. Nggak pernah betah dia di rumah." Amalia mengulum senyum. Terlihat tegar, tetapi Armanda yakin di balik senyum itu ada rasa khawatir dan pilu yang teramat dalam. Meski Garda bukanlah anak kandung Amalia, tetapi Armanda bisa melihat cinta yang begitu besar di balik matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Promise (TELAH TERBIT)
Roman pour Adolescents[ L e n g k a p ] Bacalah sebelum dihapus sebagian untuk kepentingan penerbitan oleh @allopedia.id Trilogi Strong Woman [3] #tellyourstora #tantanganwritora • Janji manisnya lelaki itu nggak bisa cuma dipegang. Zaman sekarang, kalau bisa wajib d...